Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Kelas pencegahan korupsi di 11 Kabupaten dan Kota se Provinsi Jambi ternyata Pemkab Kerinci tahun 2023-2024 sampai sekarang masih memperoleh urutan paling Buncit dari daerah lainnya di Jambi.
Mirisnya, urutan MCP ( Monitoring Center For Prevention), sebuah sistem aplikasi yang dikembangkan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), untuk memantau dan mengevaluasi capaian pencegahan korupsi yang dilakukan Pemerintah Daerah. Namun Pemkab Kerinci masih bertahan di rangking terakhir dengan nilai 60,1 Persen.
Padahal, Inspektorat daerah berperan penting dalam implementasi MCP, yaitu sebagai Admin MCP yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan data, mengunggahnya ke dalam aplikasi, dan memastikan pemerintah daerah tersebut memiliki tata kelola yang bersih dan akuntabel.
Berdasarkan informasi berhasil diperoleh Siasatinfo.co.id, saat ini Inspektorat Kabupaten Kerinci meraih Penilaian Kapabilitas Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (PK APIP) Level 3, bukan urutan MCP 11 Pemkab dan Pemkot di Jambi.
Hal ini berdasarkan hasil evaluasi yang dikeluarkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada Oktober 2024.
“Kita pertanyakan kinerja pihak Inspektorat Kerinci terhadap pengawasan, pengevaluasian, dalam pencegahan korupsi dengan mendapatkan urutan terbawah dari Kabupaten dan Kota di 11 Pemda Se Provinsi Jambi cukup miris.
Pungsi admin di Inspektorat merupakan kunci dalam pelaksanaannya kegiatan MCP yang melakukan koordinasi dengan OPD masing-masing Dinas.”
“Jika admin tidak melaksanakan kinerja maksimal, maka tidak terkoordinir pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan OPD lainnya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai dengan pengawasan,”ujar Mulyadi Aktivis Senior Kerinci.
Terpisah menurut keterangan salah satu petinggi di Inspektorat Kerinci terkait mencapai target 2019-2024 dalam renstra PK APIP level 3 diraih dari BPKP termasuk kategori baik.
“Alhamdulillah berarti BPKP telah memberi penilaian yang baik terhadap kinerja inspektorat untuk tahun 2024.
Dalam melaksanakan pekerjaan inspektorat telah mengacu pada Saipi, serta telah mencapai target 2019-2024 dalam renstra PK APIP level 3.”
“Semoga kedepannya kinerja inspektorat lebih kredibel dan sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan,”ujarnya.
Dilanjutkannya, untuk MCP itu banyak OPD terkait jadi nilainya bermacam macam. Salah satu contoh, untuk pengawasan sudah mencapai nilai 85 kategori sangat baik, penganggaran 85 persen, dan perencanaan 85 persen.
“Ada beberapa indikator masih kurang itu yang mengakibatkan nilai kita secara keseluruhan adalah 76 kategori baik,”jelasnya.
Namun anehnya, Kabupaten Kerinci malah faktanya termasuk di 5 kabupaten terendah di Provinsi Jambi saat ini, Kerinci memperoleh urutan paling buncit dengan nilai 60,1 persen.
Diharapkan Bupati Kerinci untuk tetap memantau kinerja Inspektorat sebagai kunci dari pencegahan dan evaluasi korupsi di daerah yang dipimpinnya.(Ncoe/Red)