Lucu.!!! Usai Viral Berita Video Kades Sunat BLT di Kerinci, Muncul Video Rekayasa Pria Paruh Baya Minta Maaf

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Lucu.!!!  Usai berita viral soal video aksi protes pria paruh baya bernama Rapnudin (57) alias Pak Wo yang berkoar dipinggir jalan nasional soal penyunatan dana BLT ditengarai oleh Kades Suharto, Desa Koto Cayo Semurup, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci, Jambi tuai sorotan warga net.

Resah dengan video tersebut, siang ini tiba-tiba muncul video tandingan permintaan maaf Pak Wo yang sengaja direkayasa Kades dan Perangkat Desa setempat.

Aksi nekad Kades Suharto baru seumur jagung dilantik pada 9 Agustus 2021 ini,  bersama perangkat Desa Koto Cayo curangi warga tidak mampu sebagai penerima BLT 3 bulan terhitung pada bulan, Juli, Agustus, September 2021 tak perlu ditiru Kades lain.

Sebab, BLT 3 bulan sebesar Rp. 900 Ribu berani dipotong dan hanya di terima warga dalam amplop hanya sebesar Rp. 400 Ribu, lalu Rp 500 ribu dikemanakan?

Video Awal Pak Wo sebut Kades Potong BLT.

Ini Video Tandingan Pria Tua Sambil Ketawa Minta Maaf Soal BLT Disunat.

Diketahui, Desa Koto Cayo menurut Kades Suharto, penerima BLT berjumlah 80 orang. Dari hasil potongan uang BLT sebanyak 80 orang dikalikan Rp. 500 ribuan tentu Kades bersama kroni nya dapat meraup keuntungan sebesar Rp 40 juta.

Berhasil dikutip siasatinfo.co.id, Sabtu (25/9/2021) pukul 11:30 WIB di unggah pada Group Facebook Kerinci, Video rekayasa berdurasi 0:39 detik permintaan maaf pria paruh baya kepada Kades dan Perangkat Desa di Desa Koto Cayo, Semurup.

“Saya tidak tau ada saat bercerita dipinggir jalan di kamera. Kalau itu masalah saya minta maaf dengan kayo perangkat desa dan kades.

“Kalau soal BLT di Desa Koto Cayo saya tidak tau. Minta maaf aku dengan kayo negeri koto cayo. Assalamualaikum,” ucap Pak Wo dalam video yang di topang oleh 4 orang perangkat desa mendatangi kediamannya atas perintah Kades Suharto.

Sementara menurut sumber lain Kepada siasatinfo.co.id, video ini hanya hasil rekayasa Kades bersama perangkat Desa Koto Cayo yang ketakutan. “Ah video ini kan cuma rasa takut mereka petinggi desa. Mereka takut diperiksa Polisi makanya bikin video permintaan maaf Nafrudin,”kata sumber diiringi cibiran.

“Total Rp 40 juta uang hasil dugaan penyunatan BLT 3 bulan cukup fantastis, padahal untuk warga berhak menerima BLT sepersen pun tidak boleh dikurangi dan itu pun ada berita acara jelas.

“Ini kan hak orang tidak mampu, bukan sekehendak Kades dan Perangkat Desa main rubah jumlah yang diterima. Kita minta Kades mengembalikan uang potongan 500 ribu per penerima BLT, jika tidak tentu kita akan laporkan kasus ini ke penegak hukum,”ujar sumber siasatinfo.co.id.

Terpisah, Suharto di konfirmasi siasatinfo.co.id beberapa waktu lalu, berdalih bahwa masyarakat penerima BLT bertambah dari 80 orang menjadi 157 orang. Apa mungkin.??

“Jumlah awal 80 orang, karena dibagi – bagikan jangan ada yang tidak kebagian makanya menjadi Rp.400 ribu.

Ini juga karena hasil dari musyawarah desa yang dihadiri, BPD,Perangkat Desa, dan lainnya,”ujar Suharto berdalih dengan menyebutkan desa lain di Air Hangat Barat melakukan hal sama, malah ada yang 300 ribu dibagikan ke masyarakat.(Ysm/boy)