Lembah Masurai Merangin Terancam PETI, Warga Durian Mukut Minta APH Bersikap Tegas

0

Siasatinfo.co.id, Berita Merangin – Lembah Masurai, Merangin 23 Juli 2025 di pelukan Bukit Barisan, tersembunyi sebuah permata alam yang belum tercemar yakni,  Desa Durian Mukut, Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin Jambi.

Dengan hutan tropis yang masih lebat, sungai jernih yang mengalir di antara bebatuan, udara segar yang menghidupi setiap tarikan napas, serta suara burung dan serangga yang merdu.

Desa tersebut seolah menjadi pengingat bahwa Jambi masih punya benteng terakhir dari amukan eksploitasi alam. Terutama para pelaku tambang emas liar yang harus ditindak tegas APH.

Namun kini, ketenangan itu terusik. Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) perlahan mulai menyusup ke wilayah Desa. Di balik semak dan lereng hutan, suara mesin dan jejak kerusakan mulai terdengar.

Ancaman nyata terhadap keseimbangan ekologis dan sumber penghidupan masyarakat adat di Durian Mukut terancam. Sikap tegas penegak hukum sangat diharapkan Warga Masyarakat.

“Kami ingin Durian Mukut tetap hijau, tetap bersih, tetap menjadi tempat yang damai. Kami tidak ingin tambang merusak semua itu,” ujar Boy Kristianto, Kepala Desa Durian Mukut.

Masyarakat, tokoh adat, serta para pemuda desa kini mulai bergerak. Mereka sadar, menjaga tanah leluhur bukan sekadar kewajiban moral, melainkan bentuk perlawanan terhadap kerusakan sistemik yang mengintai desa-desa pelosok.

Lembah Masurai bukan tanah kosong yang bisa dijarah. Ia adalah rumah. Ia adalah warisan. Ketika tambang ilegal merangsek masuk, bukan hanya pohon yang tumbang atau sungai yang tercemar tetapi harapan anak cucu untuk menghirup udara segar dan mengenal hutan yang lestari ikut terkubur.

Seruan pun dilayangkan kepada pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan lembaga lingkungan.

Masyarakat meminta langkah nyata: penindakan tegas terhadap pelaku PETI, edukasi kepada warga, serta pengembangan ekowisata yang berpihak pada kelestarian alam dan pemberdayaan lokal.

“Jika hari ini kita tutup mata, esok mungkin Durian Mukut tinggal nama di peta. Tapi jika kita bersatu, kita bisa menjadikannya benteng terakhir perlawanan atas tambang ilegal yang semakin membabi buta di Jambi.

Jaga Lembah Masurai. Jaga rumah kita. Sebelum semuanya terlambat. Anak cucu kita bakal terancam terhadap runtuhnya kelestarian lingkungan oleh kebiadaban pengelolaan penambangan liar yang merusak ekosistem,”ujar beberapa warga. (Herlas/By/Red)