Konsultan Diminta Ketat Awasi Proyek Rp.12 M Oleh CV Duta Panca Laksana Irigasi D.I Siulak Deras Kerinci

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Konsultan Pengawasan terhadap pelaksanaan proyek rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Siulak Deras, Kabupaten Kerinci, Jambi, senilai Rp.12 Miliar dikerjakan H Iwan Kontraktor asal Semurup dengan bendera CV.Duta Panca Laksana menuai sorotan publik.

Sebab, Pengawasan dari Konsultan Supervisi CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang dinilai sering absen turun lokasi pekerjaan yang dikerjakan CV. Duta Panca Laksana, sehingga pihak rekanan leluasa menggunakan bahan material yang dicurigai cacat mutu.

Berdasarkan hasil investigasi kru  Siasatinfo.co.id dilokasi pelaksanaan pekerjaan jalur kiri jaringan Irigasi D.I Siulak Deras, selain mutu dan kualitas bahan material digunakan diduga langgar spesifikasi dalam RAB, Kontraktor Pelaksana bekerja asalan tanpa memperhatikan mutu beton.

“Sekelas proyek Balai Wilayah Sungai Sumatera VI, pihak kontraktor nya masak  pengecoran semennya tidak menggunakan batching plant.

Ini bukti pengawasan dari Konsultan sangat lemah dilapangan, sehingga kontraktor pelaksana leluasa bermain asal-asalan.”

“Terlihat juga cara pengecoran di dalam aliran air dapat berisiko tinggi dan menyebabkan campuran pasir dan semen tidak mengikat sempurna. Tentunya mutu beton digunakan apakah berupa K- 225 atau K- 350, ini belum jelas,”ujar ferer.

Sekelas proyek Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air di Balai Wilayah Sungai Sumatera VI ( BWSS VI) berlokasi DI Siulak Deras tentu harus mengutamakan mutu beton yang benar agar tidak berpotensi Korupsi.

Untuk diketahui, nama pekerjaan adalah Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Siulak Deras di Kabupaten Kerinci, sumber dana APBN 2025 dengan nilai kontrak Rp. 12.109.587.900,- (Rp.12,109 Miliar). Lama pekerjaan 153 hari kalender.

Pekerjaan konstruksi ini dilaksanakan H Iwan Semurup dari Kontraktor pelaksana CV. Duta Panca Laksana dengan Konsultan Supervisi dari CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang.

“Dengan habiskan anggaran APBN tahun 2025 sebesar Rp.12 M dan tanggal kontrak 30 Juli 2025 dikerjakan mulai sekitar awal bulan September sangat dikuatirkan penyelesaian pekerjaan akan maksimal.

Pelaksanaannya kini menjadi sorotan publik. Alih-alih memberikan manfaat optimal bagi petani dan masyarakat sekitar, pelaksanaan proyek ini justru menimbulkan berbagai persoalan serius di lapangan.”

“Lebih prihatin lagi, ribuan hektar sawah petani bakal gagal panen di jalur kiri dari Desa Lubuk Nagodang sampai Siulak Mukai. Jika terlambat waktu pekerjaan bisa saja terjadi kekeringan lahan persawahan petani,”beberapa Warga Petani di Siulak.

Selain dikuatirkan kekeringan ribuan hektar lahan persawahan petani di jalur kiri Irigasi DI Siulak Deras, di jalur kanan dikerjakan pihak kontraktor pun dikuatirkan masyarakat petani.

Karena areal persawahan jalur kanan yang dibutuhkan pengairannya sudah hampir 1 bulan mengalami kekeringan. Sehingga petani sawah mengeluh belum bisa memulai menggarap areal persawahan untuk menanam padi.

Terhadap pekerjaan CV Duta Panca Laksana beberapa ahli konstruksi menilai pengecoran di dalam aliran air merusak mutu pekerjaan.

Jika mutu beton menurun antara K – 225 hingga K – 350 yang pada umumnya digunakan pada pekerjaan saluran irigasi tentu sarat dugaan Mark Up anggaran fisik yang tertuang dalam RAB dan berpotensi merugikan keuangan negara.

Konsultan pengawas dari CV. Atrium Arsitek Konsultan Perancang diminta awasi ketat dan tidak hanya berpangku tangan diatas meja.

Selaku supervisi konsultan harus lebih aktif sebagai status pengawas berkontrak uang negara terhadap mutu beton agar tidak melenceng dan sesuai dengan RAB pekerjaan dan berpotensi merugikan keuangan negara. (Tim Red)