Jambi, Siasatinfo – Tanggal 1 Oktober merupakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Salah satu momen yang melepaskan Negara Indonesia dari pemberontakan G30S/PKI yang menewaskan para jenderal terbaik di Indonesia.
Kepala Staf Korem 042/Gapu Letnan Kolonel Arh Hary Sassono Utomo,S.H mewakili Danrem Kolonel Arh Elphis Rudy, M,Sc,S.S menghadiri kegiatan Upacara Hari Kesaktian Pancasila Ke-54 Tahun 2019 di Lapangan Kantor Gubernur Jalan A. Jl. A. Yani Telanaipura Jambi, Selasa (01/10/2019).
Pada Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2019 kali ini bertemakan “Pancasila Sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia”, sebagai Inspektur Upacara Kapolda Jambi Irjen. Pol. Drs. Muchlis A.S., M.H.
Usai upacara, Kasrem Letkol Arh Hary Sassono Utomo,S.H mengungkapkan pada dasarnya untuk memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki peran strategis sebagai fondasi dasar sebuah negara. Selain itu, Pancasila memiliki makna sebagai pedoman dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.
Di tengah terpaan pengaruh kekuatan global, kita seharusnya menguatkan dan melengkapi diri agar tidak terjerembab di dalam lika-liku zaman. Salah satunya adalah dengan menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, ujar Hary.
Era globalisasi dan modernisasi merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh semua bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Disadari atau tidak, hal tersebut akan berdampak dalam kehidupan bangsa dan negara. Pada sebagian masyarakat yang memiliki tingkat kedewasaan tinggi, globalisasi akan menjadikan mereka lebih kuat rasa nasionalisme dan patriotismenya.
Bahkan, walaupun mereka harus belajar dan bekerja di luar negeri, mereka tetap memegang teguh Pancasila sebagai ideologi bangsa. Tetapi, bagi sebagian lapisan masyarakat yang lain, pengaruh globalisasi dan modernisai sedikit demi sedikit melunturkan rasa nasionalisme dan patriotisme mereka. Disamping karena minimnya pemahaman mereka tentang ideologi Pancasila, juga karena pengaruh ideologi lain yang memaksa mereka kurang memiliki kebanggaan terhadap bangsa dan negara, kata Hary.
Oleh karena itu, peringatan hari kesaktian Pancasila bisa dijadikan kebangkitan bagi kita semua untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur. Nilai-nilai itulah yang kemudian kita maknai sebagai ghiroh untuk membangun kembali jati diri bangsa. Bangsa ini bisa berdiri tegak, hanya jika mau kembali menghidupkan dan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, ungkap Hary.(Red/DzR)
(penrem042gapu)