Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Setelah hangat diberitakan tentang anggaran biaya Konsultansi sekitar Rp.1 Miliar untuk rencana Proyek Jembatan Layang (FLY OVER) Rute Koto Rendah arah Kompleks Perkantoran Bupati Kerinci di Bukit Tengah, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi itu, ternyata dibanjiri cemoohan miring para netizen.
Sebab, para netizen menilai bahwa proyek ini hanya hayalan semata dan cara pihak terkait menggerus dan gerogoti uang rakyat senilai Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) itu, bukanlah angka sedikit yang hanya untuk sekedar membuat gambar perencanaan dan video animasi jembatan layang.
Patut dipertanyakan, apakah rencana proyek Fly Over sejak tahun 2019 lalu itu cuma hayalan Bupati kah? Atau hanya akal-akalan karena ini sudah ditenderkan di PUPR Pemkab Kerinci. Dan tender tersebut dimenangkan oleh PT. KRIYASA ABDI NUSANTARA yang terindikasi dengan dugaan Mark Up anggaran mencapai 60 persen dari nilai lelang sebesar Rp. HPS 999.811.771,20,-
Cukup Fantastis, uang hampir Satu Miliar itu ternyata hanya untuk harga sebuah gambar dan Video Animasi yang berhasil dirancang Konsultan dari PT. Kriyasa Abdi Nusantara.
Proyek Jembatan Layang ini diketahui bahwa lokasi Titik A di Bukit Koto Rendah hingga Titik B di Bukit Tengah Komplek kantor Bupati Kerinci dengan panjang rute 1,2 Kilometer.
Tak heran jika Detail Engineering Design (DED) disebut – sebut sebagai Tender Mubazir tanpa fakta yang pada akhirnya merugikan uang daerah.
“Proyek jembatan layang ini sangat mengada-ada dan tidak profesional dalam perencanaannya. Urus saja lah jalan yang ada diatas tanah, jangan berpikir jalan udara pula.
Bidang Bina Marga Kantor Dinas PUPR Pemkab Kerinci harus bertanggungjawab dengan uang Konsultan yang telah tender itu.
“PPK dan PPTK nya kan saat itu sampai sekarang Vidra selaku Kabid BM. Mereka harus buktikan realisasinya bukan hanya rencana tanpa berhasil diwujudkan dong,”ujarnya sumber dari netizen.
Sementara itu, diperkirakan realisasi pembangunan ini akan tercapai pada tahun 2060 atau 40 tahun akan datang. Namun perencanaannya terlalu dini dilaksanakan sekarang.
Ironis memang, pola pikir apa yang ada di otak para terkait di Dinas PUPR Kerinci, dengan rencana proyek Fly Over ini bahkan jabatan Bupati Kerinci, Adirozal dari dua periode 2014 hingga 2024 habis pun tidak dapat direalisasikan.
Sementara kata Soni Arinda Putra kepada Siasatinfo.co.id beberapa waktu dulu, Soni selaku Kasi Perencanaan Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kerinci merangkap sebagai PPTK dengan enteng menyebutkan bahwa, perencanaan bisa saja terlambat dilaksanakan hingga puluhan tahun.
Jika menunggu sampai puluhan tahun dalam perencanaan proyek dan dapat berpotensi merugikan keuangan rakyat, tentu sebaiknya orang – orang yang terlibat di rencana proyek Fly Over ini di periksa penegak hukum.
Sisi lain, kecerobohan serta asal rencana tanpa dapat dinikmati warga masyarakat kerinci, semestinya Bupati Kerinci bertindak tegas terhadap pejabat di PUPR dan kontraktor PT Kriyasa Abdi Nusantara.
Diharapkan Bupati Kerinci tidak hanya mampu mengumbar senyum tanpa berbuat serta bertanggungjawab uang rakyat yang digerus secara licik di Dinas PUPR Kerinci terkait proyek ini.(Ncoe/Mul/Depa/Red).