Jika Bernyali!! Komisi 3 DPRD Kerinci Ditantang Turun Lokasi Proyek Jalan Asrama Brimob Air Terjun Siulak

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Gawat!! Link Jalan Tender Proyek Asrama Brimob – Air Terjun, Kecamatan Siulak dari Belui Tinggi, Kecamatan Depati 7, Kabupaten Kerinci – Jambi, kegiatan Dinas PUPR dengan pagu anggaran Rp. 12.500.875.000,00- (Rp.12,5 M), kembali menuai sorotan penegak hukum.

Sebab, tender digelar menjual nama link Asrama Brimob tanpa izin pihak terkait dan berwenang tentu bikin gerah Korps Satuan Brimob Lingkup Polda Jambi.

Selain tuai sorotan masalah link Asrama Brimob, pekerjaan fisik jalan proyek ini  diduga ada pencurian volume oleh pelaksana PT.Azka Jaya Mandiri.

Diketahui nilai paket proyek dengan harga terkoreksi sebesar Rp.11,8 M lebih itu, sebagai konsultan pengawas adalah dari PT. Wandra yang beralamat di Pekanbaru.

Menurut pengakuan dari Zulfrianto selaku Jasa Konsultasi kepada Siasatinfo.co.id, pada pelaksanaan pekerjaan paket proyek tersebut, bahwa mereka lah sebagai pemenang tender konsultan dengan nilai sekitar Rp. 300 Juta.

Namun setelah dilacak tentang tender Jasa Konsultasi di LPSE Kabupaten Kerinci, Nama PT. WANDRA sebagai pemenang belum ada kemunculan atau ditemukan.

Patut dicurigai, tender jasa konsultasi paket proyek ini hanya berstatus swakelola dengan melabrak aturan. Dilakukan secara terselubung dengan dugaan konsultasi bodong tanpa tender di Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kerinci yang saat ini tanggungjawab Vidra Novianto,ST MT.

Vidra Novianto selain sebagai Kabid Bina Marga PUPR Kerinci, ia juga sebagai PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) di paket Jalan Asrama Brimob – Air Terjun, seperti Judul Satuan Kerja Tertera Resmi di LPSE yang sudah digelar.

Lebih parahnya, pelaksanaan oleh PT.Azka Jaya Mandiri disinyalir dikerjakan kontraktor kondang Andi Putra Wijaya yang sering dipanggil Andi Yusuf ini, disorot cacat konstruksi dengan potensi dapat merugikan uang negara capai miliaran.

Tidak hanya dugaan pencurian volume spesifikasi dalam RAB, proyek ini juga menuai pengawasan konsultan yang tak jelas, karena dari titik nol pekerjaan tidak ditemukan ada pemasangan papan merk proyek.

Aneh lagi, setelah disorot tanpa konsultan, lalu muncul pemenang tender konsultan yang mengaku dari bendera PT.Wandra, beralamatkan dari Pekanbaru sebagai pelaksananya Zulfrianto.

“Betul, untuk pengawasan dari konsultan itu kami pemenang tendernya,”kata Zulfrianto kepada Siasatinfo.co.id, Selasa kemarin (3/10/2023).

Dikatakan Zulfrianto lagi, bahwa mereka mengakui sebagai pemenang tender konsultan di jalan Asrama Brimob – Air Terjun dengan membawa bendera PT.WANDRA dari Pekanbaru, nilai kontrak sebesar Rp.300 Juta.

“Nilai kontrak sesuai tender kecil sekali pak, hanya Rp 300 juta lah lebih kurang,”akunya.

Atas pekerjaan kontraktor pelaksana dari PT Azka Jaya Mandiri ini, pengawasan dari PPK serta PPTK dianggap lemah dan sepertinya mereka tutup mata yang terkesan diatur kontraktor bukan mereka yang berlaku tegas terhadap kontraktor.

Wajar jika mereka berwenang dan bertanggungjawab tentang mutu dan kualitas proyek ini menuai tudingan para aktivis.

“Jangan-jangan pihak Dinas, PPK dan PPTK berkonspirasi melakukan pembiaran, bisa jadi konsultan pengawas pun turut angguk kepala manut dengan mengikuti perintah kontraktor tajir sekelas Andi Yusuf.

“Kita berharap usai 100 persen dana cair, penegak hukum dan berwenang, seperti KPK, Tim Tipikor Polri, BPK, BPKP, harus mampu mengorek kecurangan kerja yang terindikasi korupsi.

“Kapan perlu nanti kita datangkan tim independen teknis sebagai penguji mutu, agregat material, kekerasan aspal.

“sama-sama kita turun lokasi,  membuktikan titik dugaan yang terjadi pencurian volume.

“Jika bernyali, Anggota Dewan Kerinci di Komisi 3, ditantang untuk segera turun ke lokasi kerja proyek jalan Asrama Brimob – Air Terjun, Siulak,”tandas Sumber Siasatinfo.co.id. (IW/Mul/Red)