Jenuh Dicurangi, Emak – Emak Semurup Penerima Sembako Minta Dinsos Kerinci Copot Warung Pengadaan Milik Johari

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Mencuat kepermukaan kisruh penyaluran bantuan pangan non tunai ( BPNT ) dilaksanakan oleh Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), kepada pemilik warung Johari di wilayah 4 Desa khususnya di Desa Muara Semerah Mudik, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, tuai aksi protes dari kalangan ibu – ibu yang selama ini bungkam.

Aksi protes tersebut dituangkan dalam surat pernyataan yang ditulis tangan dan ditandatangani oleh 22 orang ibu penerima bantuan sosial berupa sembako yang sudah jenuh dicurangi.

Emak – Emak di Desa Muara Semerah Mudik Buka Mulut Minta Dinas Sosial Pemkab Kerinci Copot E Warung Sembako dan Pindahkan Kewarung Lain Yang Lebih Layak dan Dipercaya Warga KPM PKH Kecamatan Air Hangat Semurup. Harian Media Online Siasatinfo.co.id

Mereka meminta Dinas Sosial Kerinci agar warung pengadaan milik Johari dicopot dan dipindahkan ke E Warung lainnya yang berada di sekitar Kecamatan Air Hangat.

Bukan tanpa alasan, mereka pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), yang berhak sebagai penerima bantuan tersebut, akhirnya buka mulut. Karena selama ini merasa sering dicurangi dan dikelabui oleh pemilik warung.

Mereka akui sering dibagikan, telor dikasih kecil – kecil, cabe ada yang busuk, Tomat juga begitu, Beras tak jelas berapa kilogram nya, Jengkol, Ikan dan lainnya juga tak jelas.

Selain itu, toko atau warung yang ditunjuk TKSK dari Dinas Sosial Pemkab Kerinci di Desa Muara Semerah Mudik, diduga sering melakukan kecurangan terhadap pembagian sembako yang bikin mereka gerah dan kesal atas perilaku E Warung milik Johari.

” Kami selama ini diam karena takut tidak dapat bantuan non tunai. Mereka sering berbuat curang terhadap pembagian sembako,”kata para penerima bantuan sembako kepada Siasatinfo.co.id.

Selain leluasa mencurangi warga setempat, pihak pengadaan bantuan ini kuat dugaan mencari keuntungan diluar dari aturan harga standar dari pusat.

“Padahal dengan harga standar pusat Jakarta mereka pun sudah dapat untung sebagai warung pengadaan.

“Apalagi dengan banyak mainkan harga dengan membeli sembako murah dibawah standar harga, tentu Pemilik warung akan lebih meraup untung,”jelas Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Untuk diketahui, tambahan bansos KKS BPNT PPKM tersebut dana tambahan bansos KKS BPNT PPKM diberikan sebesar Rp300.000 sebanyak tiga kali, diberikan melalui program top up Kartu Sembako. Dan dana tambahan tersebut akan diberikan sekaligus sebesar Rp 900.000 pada Desember 2021.

Total penerima bantuan top up Kartu Sembako untuk bansos BPNT mencapai 1,4 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Sementara diketahui, sebanyak 4 Desa yang dikelola E Warung Johari untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yaitu, Desa Koto di Air, Pasar Semurup, Desa Koto Baru, Desa Muara Semerah Mudik, sama sekali tidak tau berapa bantuan harga sembako yang mesti diterima.

“Masyarakat tidak dikasih tau berapa seharusnya dapat untuk satu bulan, apa lagi untuk 3 bulan.

“Wajar saja mereka bingung dan curiga atas perilaku pemilik warung sembako. Makanya masyarakat hanya bisa mengambil perbandingan dengan Desa tetangga,”ungkap warga KPM.

Anehnya lagi,  Bak Cacing Kepanasan, Johari selaku pemilik warung pengadaan sembako setelah berita dilansir Siasatinfo.co.id, pada Edisi Sabtu, (22/1/22) dengan judul ” Resah Dicurangi Toko Pengadaan, Puluhan Penerima Sembako PKH Dinsos Kerinci Protes” malah sibuk mengklarifikasi berita ke  Media lain tanpa mengindahkan UU Pers No.40 tahun 1999.

Lucu lagi, tak tanggung-tanggung tangkisan berita di 10 Media yang terpantau Siasatinfo.co.id, Senin (24/01/2022) pukul 08;00 WIB, bacaan dari isi beritanya sama alias copy paste.

Tentu, selain merogoh saku celana, mungkin pikiran pemilik E Warung Johari merasa diatas angin, padahal secara intelektual publik menilai betapa gelisah dan pusing tujuh keliling karena warung pengadaannya terancam dicopot dan pindah ke E Warung lain.

Selain lucu dan aneh, menurut warga KPM penerima Sembako, bantahan berita menampilkan foto ibu – ibu dari Desa Koto Baru Semurup bukan para Ibu KPM Desa Muara Semerah Mudik yang Protes terhadap  E Warung Johari.

“Yang membantah berita itu bukan orang Desa Muara Semerah, itu yang ditampilkan nyo orang Desa Koto Baru Semurup,”ucap warga sambil mencibir dan tertawa sinis.

“Ini perbandingannya dari Desa tetangga yang diterima warga KPM, Telur 2 krai +20 butir, Beras 4 karung, Daging 1/2 kilogram, Cabe 1kilo, sembakonya bersih – bersih tanpa cacat. Ada juga Kentang 2 kilogram, Bayam basah 1 kilogram, Ikan serai 1 kilo semua untuk 8 bulan,”bebernya

Menanggapi kasus hangat dan membuah bibir ini berbagai komentar pun muncul. ” Kami setuju dengan berita Siasat Info. Karena KPM PKH banyak jugo yang mengeluh dengan jumlah dan kwalitas sembako,” ujarnya mengomentari Lansiran yang dipublish, Sabtu (22/1/22).

Pihak berwenang di Dinas Sosial Pemkab Kerinci teruma Bidang Dayasos diminta bersikap tegas dan memindahkan E Warung bermasalah terhadap warga KPM PKH yang hanya maraup untung tanpa memikirkan kualitas sembako. (Mul/ Iwan/ Red)