Siasatinfo.co.id, Jakarta – Miris! jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat, Rabu (20/1/21), tiga hari ke depan, ribuan keluarga Imigran Honduras dengan jalan kaki sambil bawa anak-anakĀ menyerbu perbatasan Negeri Paman Sam guna mencari kehidupan layak.
Ribuan warga Honduras, termasuk banyak keluarga serta anak-anak, berjalan bersama di seluruh Guatemala pada Sabtu (16/1).

Mereka berharap untuk mencapai Amerika Serikat (AS) agar bisa melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di wilayah yang dilanda pandemi dan badai berulang-ulang akhir tahun lalu.
Tamat Donald Trump 3 hari lagi setelah kalah dari Joe Biden pada Pemilu presiden November 2020 lalu, tampaknya memberi semangat baru kepada warga Amerika Tengah. Mereka bergerak menuju tanah harapan Ā yang ingin mencari penghidupan lebih baik di Amerika Serikat.
Setidaknya, sekitar 6.500 imigran asal Honduras memulai perjalanan bersama-sama, yang dikenal dengan Viacrucis del Migrante (migrant caravan), menuju Amerika Serikat dan akan melewati beberapa negara seperti Guatemala dan Meksiko, Jumat malam (15/1).
Namun, rombongan imigran itu sempat bentrok dengan petugas di perbatasan saat mereka berusaha keluar dari Honduras menuju Guatemala.
Otoritas di Guatemala memprediksi sekitar 6.500 imigran dari Honduras akan berjalan kaki ke arah utara demi menjejakkan kaki di Amerika Serikat.
Rombongan imigran itu berupaya menembus perbatasan, meskipun militer Guatemala telah menangkap ratusan imigran, termasuk sejumlah keluarga bersama anak-anaknya.
Juru bicara otoritas keimigrasian Guatemala, Alejandra Mena, memprediksi ada sekitar 6.500 imigran asal Honduras yang berjalan kaki menuju wilayah utara. Sekitar 3.000 sampai 3.500 di antaranya telah tiba di Guatemala.
Seorang polisi di Honduras, saat diwawancarai saluran televisi setempat mengatakan “kurang lebih ada 5.000 orang” telah melewati titik pemeriksaan di sepanjang jalan utama dan saat ini mereka telah berkumpul jadi satu rombongan besar.
Kementerian Keamanan Honduras belum menanggapi pertanyaan terkait migrasi massal tersebut.
Sebuah rekaman video menunjukkan ratusan warga Honduras bernyanyi dan mengibarkan bendera Honduras saat mereka berjalan melewati perbatasan El Florido menuju wilayah Guatemala.
Rombongan migrasi pertama dari Honduras itu muncul kurang dari satu minggu sebelum presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, resmi menjabat pada Rabu minggu depan (20/1).
Guatemala, Honduras, El Savador, dan Meksiko saat ini bekerja sama untuk mencegah migrasi tidak berizin tersebut.
āKami tidak punya apa-apa untuk memberi makan anak-anak kami dan ribuan dari kami ditinggalkan tertidur di jalanan,ā kata Maria Jesus Paz, seorang ibu dari empat anak yang mengatakan dia kehilangan rumahnya karena badai.
āInilah mengapa kami membuat keputusan ini, meskipun kami tahu bahwa perjalanan itu dapat mengorbankan nyawa kami,ā ujar Paz.
Kelompok imigran pertama tahun ini datang kurang dari sepekan sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden menjabat. Dia menjanjikan pendekatan yang lebih manusiawi untuk migrasi, berbeda dengan kebijakan keras Presiden Donald Trump.(Ynr/Sst).