Ini Video Aksi Protes Pria Tua di Semurup Kerinci Soal Penyunatan BLT

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Beragam cara aksi protes tentang penerimaan bantuan BLT yang sengaja dipotong oleh oknum Kades terhadap orang yang berhak menerima bantuan uang terhitung dari bulan Juli, Agustus dan bulan September 2021 sebesar Rp.900 ribu per orang bukan menerima hanya Rp.400 ribu yang terlebih dahulu masuk amplop ke warga.

Aksi unik dilakoni seorang pria tua sering disebut Pak Wo ini boleh dikatakan karena ungkapan rasa sakit hati dan gerah terhadap kelakuan curang oknum Kades kibuli warga sendiri.

Pak Wo ini bukan melakukan aksi demo al’a banyak orang berduyun-duyun ke kantor Desa, tapi bapak satu ini berkoar sepanjang jalan dan mengancam akan berkoar lebih parah disepanjang warung soal dana BLT yang disinyalir di potong Kades Koto Cayo, Suharto.

Betapa tidak, kesal dengan kelakuan Kades Suharto, seorang pria tua dengan menggunakan sepeda motor berhenti dipinggir Jalan Raya Semurup dengan lantang mengungkapkan ada potongan sebesar Rp. 500.000,- per penerima pada pembagian BLT kepada sanak kerabatnya di Desa Koto Cayo, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Berhasil dikutip oleh siasatinfo.co.id, Jum’at (24/9/2021) dalam sebuah rekaman video yang berdurasi 3 menit 31 detik tersebut pria tua berbaju kemeja dengan motor beat warna biru menyebutkan, bahwa pihak keluarganya yang berada di Desa Koto cayo Semurup, menerima uang BLT hanya Rp 400 ribu diserahkan melalui amplop ke yang bersangkutan.

Dikutip dari pernyataan bapak tua ini dalam rekaman video yang diambil, Senin (20/9/21) dengan disaksikan pria berbaju kaos merah kira-kira begini intinya ceritanya;

“Sebanyak ini jumlah Desa di Semurup Kecamatan Air Hangat, kenapa Desa Koto Cayo orang berhak menerima BLT malah dikasihkan Rp 400 ribu oleh Kades dan diserahkan melalui amplop.

“Di Desa lain kenapa penuh menerima BLT untuk selama 3 bulan sebesar Rp 900 ribu. Sementara di Desa Koto Cayo malah penerima BLT dipotong Rp 500 Ribu.

“Kasus kan saja itu kades, masak memotong BLT lebih dari separoh dari yang mestinya mereka terima Rp 900 ribu. Sedangkan di Desa Koto Cayo hanya terima uang selama 3 bulan jumlahnya Rp 400 Ribu saja,”beber pria ini yang lazim disebut Pak Wo.

Sementara Kades Suharto dihubungi siasatinfo.co.id, berdalih bahwa sebelum penyerahan BLT ke Warga yang berhak ada musyawarah dengan BPD dan Perangkat Desa.

“Penyerahan BLT ini kan hasil musyawarah Desa untuk berbagi bagi yang belum dapat bantuan BLT.

“Bisa saja orang yang terdaftar menerima BLT awal dialihkan ketempat orang lain yang lebih membutuhkan,”ujar Kades Suharto berdalih.(Team Red)