Guru Ngaji TPQ Koto Rendah Angkat Bicara, 2 Kali Absen Kirim Kafilah MTQ Karena Kades Tak Bayar Honor 

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Terkait berita memalukan tentang Helmawi Kades Koto Rendah, absen mengirimkan para Kafilah Qori dan Qoriah untuk Musyawakah Tilawatil Al-Qur’an (MTQ) ke 17 Se Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, sontak bikin guru ngaji anak-anak angkat bicara.

Sebab, perkataan Kades Helmawi mengatakan bahwa honorer guru ngaji sudah dibayarkan olehnya, tetapi guru ngaji tidak mengutus para Kafilah ke MTQ ke 17 di Masjid Baitul Muslihin, Desa Siulak Panjang.

Pernyataan Kades Helmawi di pemberitaan Siasatinfo.co.id, Rabu kemarin (3/9/2025), sontak diprotes dan ditanggapi para guru ngaji di TPQ Desa Koto Rendah, terungkap soal honor yang tak dibayar selama 2 tahun oleh Kades.

“Kami mana ada hak untuk mengirimkan utusan Kafilah, Qori dan Qoriah ke MTQ ke 17 baru-baru ini di Masjid Siulak Panjang jika tidak sesuai perintah dan wewenang Kades.

Lagi pula kami di pengajaran pengajian Diniyyah selama 2 tahun ini, selama Helmawi menjadi Kades belum pernah menerima honor dari dana desa.”

“Dulu sebelum Kades ini kami menerima honor setiap kali pencairan dana desa, sekarang kami tidak menerima sepeser pun dari Kades Helmawi,”ujar guru ngaji di TPQ dan TPA.

Lanjutnya lagi, guru ngaji Diniyyah kata Kades dibawah naungan Kemenag. “Alasan itu Kades tidak mau bayar honor kami selaku guru ngaji dalam desa.

“Mungkin honor ngaji yang Kades bayar itu, guru ngaji yang dilaksanakan pada waktu Sholat Magrib dan Isya.

Tidak mungkin lah kami mengirimkan Kafilah ke MTQ 17 dan MTQ 16 Se Kecamatan Siulak tanpa honor. Kades bayar honor lain guru ngaji, ya guru ngaji itu yang mestinya mengirimkan kafilah.”

“Selama ini Kafilah dari Koto Rendah sampai ke tingkat Provinsi Jambi, tapi selama Kades ini sudah 2 kali berturut-turut MTQ tanpa berpartisipasi, kami juga turut malu, tapi ya bagaimana,” imbuhnya.

Kejadian Kades Koto Rendah sudah 2 kali tidak mengirimkan Kafilah, Qori dan Qoriah di MTQ Se Kecamatan Siulak, sontak saja menuai tudingan miring Warga Siulak dan para netizen.

Selain menuai kecaman dari netizen, Kades Helmawi pun disorot negatif oleh pihak Kantor Kecamatan Siulak.

Tidak hanya Camat Siulak yang gerah dengan perilaku Kades Koto Rendah, bahkan Ketua Forum Kades Se Siulak sebanyak 26 Desa menyesalkan atas perilaku Kades Koto Rendah tidak mengikuti perintah Camat.

“Kami sangat menyayangkan ketidak hadiran para kafilah Desa Koto Rendah di MTQ 17 dan sebelumnya. Padahal desa itu memiliki kafilah paling potensial dan sering merebut juara di MTQ.

Selaku Ketua Forum Kades di Kecamatan Siulak sudah berapa kali mengingatkan agar para Kades untuk mengikuti dan menunjang kegiatan agama ini.”

“Tapi anehnya masih ada Kades seperti membangkang dari kegiatan yang diadakan di Kecamatan Siulak,”ujar Jen Nivia, Ketua Forum Kades.

Untuk diketahui, Laporan Siskeudes tahun 2023 dan 2024, Kades Helmawi tercatat hanya menganggarkan dari DD yakni

Biaya DD tahun 2023 sangat kecil sekali, untuk PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Operasional) Rp 18.000.000 (Rp.18 Juta)

Kemudian DD 2024 lebih diciutkan lagi, Biaya PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Operasional) hanya Rp 4.500.000 (Rp. 4,5 Jutaan).

Dua pos kegiatan DD 2023 dan 2024 tampak jelas Kades Helmawi sengaja mengecilkan penyaluran anggaran untuk menunjang kegiatan agama seperti pengajian anak-anak di Desa Koto Rendah. (Tim/Red)