Siasatinfo.co.id Berita, Sungai Penuh – Tiga kandidat kuat bakal calon Walikota Sungai Penuh, Fikar Azami, Alvia Santoni dan Ahmadi Zubir berada di posisi berbeda menjelang pendaftaran Pilkada serentak 22 Agustus 2024.
Ketiganya merupakan kader partai, Fikar Azami menjabat ketua DPD Partai Golkar Sungai Penuh, Alvia Santoni ketua DPC PPP Kota Sungai Penuh dan Ahmadi Zubir wakil ketua DPD PDI – P Provinsi Jambi.
Dari tiga balon Walikota Sungai Penuh tersebut, Fikar Azami sudah mencukupi persyaratan untuk mendaftar di KPU Kota Sungai Penuh. Pileg 2024 Golkar mengantongi 5 kursi atau sudah memenuhi persyaratan minimal pendaftaran pasangan calon.
Alvia Santoni masih berjuang untuk mendapatkan tambahan kursi untuk maju sebagai pasangan calon. Alvia kini merupakan ketua DPC PPP Kota Sungai Penuh. Pada pileg 2024 PPP hanya mengantongi 3 kursi dan masih membutuhkan 2 kursi tambahan dan butuh koalisi dengan partai lainnya.
Sedangkan Ahmadi Zubir yang merupakan kader PDI – Perjuangan belum aman dan masih berjuang untuk mendapatkan tiket PDI-P.
DPC PDI – P Kota Sungai Penuh tidak memberikan “karpet merah” untuk kadernya sendiri Ahmadi Zubir yang kini menjabat Walikota Sungai Penuh.
PDI-P membuka peluang dan ruang bagi kandidat lain untuk bisa diusung di Pilwako mendatang.
Sesepuh PDI – P Syamsu Arifin mengungkapkan, tidak mulusnya Ahmadi Zubir untuk mendapatkan PDI Perjuangan juga menjadi tanda tanya baginya. Menurut dia, tidak diberikannya “karpet merah” untuk Ahmadi Zubir di PDI Perjuangan tentu ada sebabnya.
“Ini sebenarnya kejadian diluar dugaan, PDI-P membuka pendaftaran. Bisa jadi ini disebabkan konflik internal di tubuh DPC PDI-P Sungai Penuh,” ujarnya.
Dijelaskannya, PDI Perjuangan merupakan partai kader dan dalam menentukan calon kepala daerah melalui mekanisme dari bawah.
“PDI P itu dalam menentukan calon kepala daerah melalui mekanisme dari bawah. Secara struktural partai jabatan Ahmadi lebih tinggi dari Hardizal. Tapi, kalau keputusan partai itu berada di Hardizal,” ujarnya.(Sef/Red)