Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Lagi-lagi disorot dan ditemukan pekerjaan proyek konstruksi Aspal Hotmix dengan mutu kualitas asalan dan terburu-buru dikerjakan mengejar tahun anggaran habis.
Diketahui fisik proyek ini terakhir dikerjakan pada Senin malam ( 25 Desember 2022) dengan dugaan sudah melewati ambang batas hari kalender pelaksanaan. Lalu kenapa Vidra Kabid BM selaku PPK merangkap PPTK dan Pengawas PUPR bungkam dengan mutu dan kualitas fisik proyek ini.

Ironis lagi, pekerjaan pengaspalan paling mulus habiskan anggaran hampir Rp 1 Miliar ini dilaksanakan PT Azka Jaya Mandiri depan Rumah Dinas Bupati Kerinci alias depan mata Adirozal lokasi Sungai Langit. Pertanyaannya? Bagaimana bila proyek aspal jauh dari mata seorang Bupati..? Tentu akan lebih parah.
Pekerjaan proyek dengan judul tender Jalan Akses Rumah Dinas Bupati dengan pagu anggaran Rp 949.673.000,00 (Sembilan Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Rupiah) tersebut dikerjakan PT Azka Jaya Mandiri, beralamat Koto Dua Semurup Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci.
Tender proyek Jalan Akses Rumah Dinas Bupati dimenangkan PT Azka Jaya Mandiri dengan harga penawaran Rp 939.332.699,82, dengan selisih harga dari pagu anggaran hanya Rp 10 juta saja.
Berdasarkan investigasi Siasatinfo.co.id, Selasa sore (26/12/2022), permukaan badan jalan hasil dari pengaspalan cukup kasar bagai aspal goreng. Pinggiran jalan usai aspal sangat semrawut tanpa di roller sehingga material aspal berserakan sampai ke badan jalan.
Selain permukaan aspal kasar, pekerjaan ini terkesan bahannya tidak memenuhi kriteria dari spesifikasi sebelum aspal dihamparkan.
Aspal bermasalah seperti Aspal nya kurang bahan, tidak layak dan pekerjaan kotor. Kerja asal jadi karena Base B dan A juga tidak mendukung sehingga CBR nya tidak masuk.
Seperti dikatakan sumber siasatinfo.co.id, sepintas saja dilihat campuran aspal kurang dan banyak faktor yang bikin mutu dan kualitas aspal asal jadi.
“Dilihat sepintas campuran aspal nya kurang. Sebaiknya ambil saja sample aspal dan Base nya.
Kan bisa di cek di laboratorium. Dan liat Kontrak nya speck nya, adu nanti sama hasil sample dari lapangan.”
Sangat gampang cari laboratorium yang netral agar kontraktor tidak bisa bermain-main lagi dengan mutu dan kualitas aspal yang dapat merugikan keuangan negara. Setidaknya ke depan ada efek jera,”tegasnya.
Ditambahkan sumber lain, pemenang tender untuk pengaspalan baik anggaran APBD murni maupun APBD Perubahan itu semua dikuasi secara monopoli oleh Andi Semurup.
“Coba cek itu pekerjaan aspal semua tidak sesuai dengan spesifikasi. Masak baru hitungan hari aspal sudah mengelupas dan kasar, bahkan tipis sekali.
Selain tipis dan retak – retak usai di aspal, semua paketnya banyak tidak pakai papan merek di lokasi kerja.
Papan merek wajib dipasang dilokasi kerja agar pekerjaan konstruksi dapat dipantau publik, bukan sebaliknya sembunyi-sembunyi bagai proyek siluman,”ujar sumber siasatinfo.co.id.
Sementara itu, Kabid Bina Marga PUPR Pemkab Kerinci dihubungi via handphone tidak kooperatif dan dicari diruang kerjanya selalu tidak masuk kantor.
Kelakuan dan tidak kedisiplinan seorang Kabid BM, Vidra, ST MT, yang enggan masuk kantor selama menjabat Kepala Bidang di PUPR Kerinci sepertinya menginjak aturan.
“Rajin pula Kadis PU dan Kabid-Kabid lain hadir dikantor daripada dia. Memang Vidra jarang masuk kantor, mungkin punya bekingan.
Sehingga aturan disiplin masuk kantor bisa di telapak kakinya,”kata beberapa sumber siasatinfo.co.id sambil minta Bupati Kerinci bertindak tegas.(Ncoe/Boy/Kadniral/Red)