Buntut Berita PETI Rusak Perairan Sawah Petani, Anton Sekdes Ancam Wartawan Via SMS

0
Ini rupanya Anton Sekdes Tanjung Ilir Tabir Merangin. Siasatinfo.co.id

Siasatinfo.co.id, Berita Merangin – Buntut dari pemberitaan soal Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang disinyalir libatkan Anton Sekdes Tanjung Ilir, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, semakin hangat bak cacing kepanasan usai diberitakan, Sekdes pun ancam wartawan.

Bagaimana tidak, seharusnya seorang aparatur desa memberikan penyuluhan terbaik terhadap masyarakat supaya tidak bermain ilegal dan merusak nilai – nilai kepemerintahan yang di sandangnya sebagai seorang Sekretaris Desa dan orang yang berpengaruh urusan desa, eeh malah dirinya yang terlibat.

“Bak kata pepatah Jambi” ‘Bapak kencing tegak tentunya anak kencing berlari, hal itulah yang terjadi pada pemerintahan Desa Tanjung Ilir saat ini.

Anehnya, bukan hanya kegiatan PETI saja yang menjadi keresahan warga setempat, tapi juga pintu masuk perairan air ke sawah diduga telah dirusak oleh Anton selaku Sekdes Desa Tanjung Ilir.

Usai diberitakan siasatinfo.co.id sebelumnya, Anton Sekdes, bak Cacing Kepanasan Malah Anton selaku Sekretaris Desa Tanjung Ilir tak sungkan-sungkan ancam wartawan media ini Via SMS menggunakan Nomor telpn selulernya 085263889344.

“Uraian ancaman tersimpan sebagai alat bukti seperti, ancaman via SMS
“Mantap caro kan tambah g berita tu bia makin viral.

“Tapi ingat tolong kan pertanggungjawaban dengan berita yang kan buek” kata Sekdes Anton.

Melalui media ini Warga meminta kepada Bupati Merangin Bapak H. Mashuri, S.Pd. M.M, bahwa perbuatan tak terpuji Sekdes Anton untuk segera ditindak, agar tidak ada lagi berupa Anton- anton lainnya yang merusak nama baik pemerintah desa dan Pemerintah Kabupaten Merangin.

Kepada APARAT Hukum Wilayah Kabupaten Merangin yang dipimpin oleh Bapak Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan S.I.K, agar menyuruh jajarannya untuk segera menyelidiki keterkaitan Sekdes Anton sebagai pelaku PETI.

Warga petani yang merugi atas tindakan angkuh Sekdes merusak tali pengairan sawah mereka, juga minta proses hukum jalan agar tidak terjadi pembiaran karena warga petani tidak bisa beraktivitas.(Bayhakie)