Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Mencuat semrawutnya pelaksanaan fisik proyek habiskan anggaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, sumber dari DAK tahun anggaran 2022 kurang lebih Rp 2,9 Miliar tersebut kini perlu diawasi ketat Tim BPK.
Sebab, dana Rp 1,4 M untuk pembangunan fisik gedung di SMKN 4 Kerinci di Sungai Bendung Air, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, sepertinya dikerjakan asal-asalan tanpa memikirkan mutu dan kualitas pekerjaan.
Lebih janggal lagi, dana sebesar Rp 1,5 M untuk sarana dan prasarana pendidikan di SMKN 4 Kerinci anggaran tahun 2022 dikelola langsung oleh orang Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Dan diketahui dana senilai Rp 1,4 M di swakelola kan ke pihak sekolah yang ditangani langsung Kepsek Bentoni (Saat ini mantan Kepsek – Red) tanpa melibatkan Harpanedi selaku Kepsek baru menjabat.
Berdasarkan hasil dari investigasi Kru Siasatinfo.co.id beberapa waktu lalu, pekerjaan dilapangan banyak sekali ditemukan kecurangan kerja.
Landasan pondasi untuk piringan tidak digali sehingga material fisik menjadi turun dan retak sepanjang badan bangunan bagian belakang.
Terdapat juga pemasangan bingkai kaca banyak retak-retak, Keramik asal terpasang dan ada yang tidak dipasang.
Kuat dugaan pekerjaan fisik sekitar Rp 1,4 miliar disinyalir sarat dengan korupsi dan kecurangan pekerjaan serta anggaran harga material sangat kental dugaan Mark Up (Penggelembungan).
Tak heran pekerjaan fisik pun dipersoalkan pihak sekolah saat ini yang dipimpin Harpanedi, SPd MM, (Kepsek SMKN 7 saat ini – Red), karena tidak terlibat langsung dan hanya terikat dengan pertanggungjawaban yang ditinggalkan Bentoni mantan Kepsek lalu.
Dana fisik pekerjaan pembangunan gedung sekolah dilaksanakan secara swakelola berawal dari mantan Kepsek SMKN 4, Bentoni yang terlebih membentuk panitia pelaksana pekerjaan.
Bentoni selaku Kepala Sekolah SMKN 4 sebelumnya dan saat ini menjabat Kepsek SMAN 7 Kerinci berlokasi di M10 Kersik Tuo turut terlibat mengelola dana fisik yang saat dikelola dengan dugaan penuh kecurangan.
Menurut pengakuan Kepsek SMKN 4 saat ini, Harpanedi kepada Siasatinfo.co.id, Selasa (7/2/2023) mengatakan bahwa dana sebesar Rp 1,4 M semua dikelola Bentoni mantan Kepsek sebelum ia menjadi Kepsek SMKN 4.
“Sebelum saya masuk kesini sebagai kepala sekolah proyek ini sudah dikelola oleh Bentoni selaku Kepsek saat itu.
Panitia sudah terlebih dahulu dibentuk Kepsek terdahulu. Para tukang dan bahan material serta pembelian barang toko semua sudah diatur Bentoni selaku Kepsek.
Saya hanya disuruh bertanggungjawab saja disini yang kebetulan saya pengganti Bentoni menjabat Kepsek,”ungkap Kepsek SMKN 4 Kerinci.
Dikatakannya lagi, Intinya saya hanya menumpang saja dalam proyek ini. Yang penting proyek ini selesai dan tidak ada kegagalan fisik,”tandas Harpanedi kecewa dengan pelaksanaan proyek fisik yang banyak ditemukan kerusakan.
Sementara itu Bentoni mantan Kepsek SMKN 4 Kerinci yang kini menjabat Kepsek SMAN 7 di M10 Kayu Aro, melalui via seluler WhatsApp dihubungi tidak ada jawaban.
Dengan skala anggaran miliaran rupiah dihabiskan untuk pembangunan di SMKN 4 Kerinci, semua kalangan minta agar BPK dan penegak hukum untuk mengevaluasi realisasi kucuran dana berupa SPJ harga material dan permainan kwitansi harga toko yang disinyalir ada kongkalikong.(Mdona/Joni/Lim)