Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Carut marut Anggaran Dana Desa Lubuk Tabun, Kecamatan Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci, Jambi, sepertinya berindikasi lumbung empuk untuk mark up ADD dan sarat korupsi, hanya untuk mencari kekayaan oknum Kades Suwinadar pribadi.
Berhasil diperoleh keterangan oleh siasatinfo.co.id, Minggu (13/6/21) sekitar pukul 20:30 WIB, pihak dari BPD setempat dengan gamblang menyebutkan Kades Suwinidar sudah terlaluan dan berani mengangkangi aturan pelaksanaan ADD Lubuk Tabun.
Anggaran DD yang diduga kuat banyak penggelembungan (Mark Up) dan anggaran yang disunat pada pos-pos tertentu yang dianggarkan di APB-des seperti hanya lipstik masyarakat, namun faktanya anggaran lebih arah ke kantong oknum Kades.
“Seperti dana Covid-19 sebesar Rp. 42 juta, dibelanjakan untuk galon air setiap rumah warga Lubuk Tabun nol pelaksanaan, yang ada galon hanya ada dibeli untuk kantor kepala Desa.
“Dana Proyek Perkerasan Jalan dianggarkan tahun 2020 sebesar Rp 270 juta, paling banyak terealisasi hanya Rp 70 juta.
“Dana Bumdes Rp. 40 juta Tidak terlaksana. Anggaran dana Covid-19 Rp.42 juta pelaksanaan Rp 10 juta.
Diketahui semua anggaran tak jelas pertanggungjawabannya lebih parah dilakukan oknum Kades adalah, menghapus Alim Ulama lantaran tidak mau bayar honor.
“Pencairan anggaran tanpa sepengetahuan Ketua BPD dan anggota BPD. Setelah pencairan dana kami mendatangi Camat Siulak Mukai, Inspektorat Kerinci, dan dua kali mengirimkan surat ke Pos dan Giro dengan tujuan ke Bupati.
“Saat di Inspektorat terjadi debat dengan kami, kata mereka tidak ada temuan. Padahal, temuan kami di Desa Lubuk Tabun sangat banyak,”ujar Ketua BPD, Supratman bersama tokoh masyarakat setempat.
“Menurut kami, total temuan anggaran fiktif tanpa pelaksanaan mencapai sekitar Rp.350 juta. Ini paling kurang temuan kami yang kasat mata.
“Saat kami rapat desa mempertanyakan tentang anggaran dana desa, jawab kades dana sudah habis,” imbuhnya menirukan ucapan Kades Suwinadar.
Hingga berita ini dipublish, Kades Suwinidar belum dapat diperoleh keterangannya.(Mul/Red)