BLT Warga Miskin Disunat Separoh, Perangai Pjs Pratikna Semakin Parah.!!

0
Pratikna Kasi Pem di Kantor Camat Air Hangat Barat yang merangkap sebagai Pj Kades Kecil. Harian Online Siasatinfo.co.id

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Perangai dan tingkah laku seorang oknum ASN diangkat sebagai Pejabat Sementara Kepala Desa mestinya jadi contoh dalam masyarakat.

Tapi kali ini oknum Pratikna selaku Pjs Kades Desa Kecil, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, malah tuai sorotan dan cibiran masyarakat setempat disepanjang warung.

Anehnya lagi, bahkan untuk mengelak protes warga tentang Spj keberadaan uang Dana Desa (DD) tahun 2019 hingga 2021 yang tak jelas pertanggungjawabannya, ia berdalih soal Bumdes yang mati suri.

Informasi didapat siasatinfo.co.id, Rabu (23/6/21), heboh tuai sorotan miring terhadap pelaksanaan DD, mulai dari realisasi BLT dan pencairan pos – pos dana untuk Karang Taruna hingga dana Adat masih dipersoalkan.

“Warga bersama-sama Kades terpilih minta agar Pjs Pratikna bertanggungjawab soal SPJ dana Desa sini.

“Perlu di audit pihak Inspektorat secara transparan dan jujur didepan masyarakat Desa Kecil, kemana uang desa sini yang dikelola Pratikna,”ujar beberapa warga dan tokoh masyarakat.

Ditambahkan sumber dari warga setempat, sebanyak daftar anggota warga masrakat miskin yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sejumlah 95 orang malah diciutkan menjadi 15 orang.

“Sudah jumlah penerima BLT diciutkan dari 95 orang menjadi 15 orang, bahkan yang terima BLT 15 orang masih saja disunat separoh, dibayarkan Rp.150 ribu pada 2019 lalu.

“Parahnya, Pjs Kades, Pratikna sudah masuki 2 kali pencairan BLT di tahun 2021 ini belum juga dicairkan 100 persen kepada warga yang berhak menerima.

“Yang dipertanyakan sebanyak 80 orang warga miskin yang dihapus tanpa sepengetahuan warga sini dikemanakan,”ungkap warga kepada siasatinfo.co.id.

Sebelumnya, Pratikna heboh diberitakan soal anggaran uang APB-des yang tak tentu juntrungan. Pengadaan baju dinas perangkat desa, baju batik 26 orang tokoh adat serta uang pemuda masih misteri dan jadi bahan gunjingan warga sekitaran Semurup, Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Simpang siur dana desa tak jelas Spj dan kuat dugaan fiktifnya itu selama Pratikna menjabat Pjs Kades akan dilaporkan warga ke aparat hukum.

Lebih parah lagi, Pjs Kades ini telah akui ada pengadaan baju batik sudah diterima masyarakat tahun 2020. Kenyataanya menurut warga Desa Kecil, 3 hari lalu sibuk isteri kades menghubungi para tokoh adat yang mau dijahitkan baju batik.

Sementara jawaban Pratikna saat dikonfirmasi, dia hanya bekerja untuk Desa Kecil hanya untuk pengabdian saja.

“Saya hanya mengabdi saja untuk desa kecil, tidak lebih dari itu. Malah untuk ngurus desa, uang rumah menjadi korban.

“seperti baju batik, itu saya anggarkan sebanyak 20 stel, eh malah bertambah menjadi 26 stel karena gak enak saya ada tokoh adat lain yang minta,”ujar Pratikna seperti bersih diri bak gaya hajinya.

Fakta anggaran Dana Desa sempat  dibeberkan Pjs Kades menurutnya adalah

Pengadaan baju olah raga untuk 30 orang pemuda, per satu orang telan anggaran Rp. 100 ribu, dianggarkan Rp.3 juta untuk pemuda. Baju Batik untuk 20 stel untuk orang adat dengan harga per satu batik Rp.250 ribu, dari semula 20 orang menjadi 26 orang.

Sejumlah 26 orang nilai uang Rp.6,5 juta yang ditenpa di tukang jahit Desa Kecil. Sedangkan untuk baju staf Desa Kecil 11 orang yaitu, 3 Kaur, 3 Kasi, 3 Kadus, Sekdes dan Kades.

Diketahui juga, ada bantuan rutin Bumdes setempat dari Provinsi Rp.60 Juta. ” Anggaran itu sebanyak Rp.20 juta untuk insentif para perangkat Desa Kecil.

“Sementara, sisanya Rp 40 juta masih di Rekening Desa, dicairkan setelah kepala desa baru dilantik. Dan untuk anggaran pengadaan motor ditunda menunggu pelaksanaan tahun 2021 ini,”beber Haji Pratikna.

Disisi lain mencuat pula kabar tak sedap, bahwa untuk memuluskan permainan keuangan anggaran Desa se Kecamatan Air Hangat Barat, ada peran dari Camat yang bermain dibelakang layar.(Ml/Sst)