Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Aneh-aneh saja tingkah laku Bini (Isteri-Red) Kades di Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi bikin kita tertawa lebar dan geregetan, beli aset pribadi pun tega sunat uang masyarakat desa.
Kejadian ganjil ini ketika pemeriksaan ketat dan disiplin tim pemeriksa Irban Wilayah dari pihak Inspektorat Pemkab Kerinci berlangsung.
Soalnya, bini Kades di beberapa Desa di Kecamatan Siulak ada yang ketauan sedang ngomel-ngomel alias nyerocos ke Warga Masyarakat bahwa mereka ditekan oleh tim auditor dari Irban Inspektorat.
Ingat! Uang masyarakat desa digunakan untuk kemajuan pembangunan dan mensejahterakan masyarakat desa, bukan milik pribadi isteri kades dan keluarga. Jika melenceng, berarti
Tak heran mereka risih dan berasumsi negatif terhadap pemeriksaan ketat sesuai prosedur pemeriksaan dan berdasarkan realisasi penyaluran dana desa (DD) sesuai SPJ masing-masing Pos Kegiatan yang wajib dipertanggungjawabkan Kades dan Perangkat Desa.
Pantauan Siasatinfo.co.id dilapangan saat pemeriksaan tim pemeriksa dari salah satu Inspektur Pembantu Wilayah (Irbanwil) terdapat berbagai gestur aneh dari wajah Kades, terutama wajah sang isteri seperti kapas dan gelisah.
“Senang juga rasanya kita dari warga menyaksikan pemeriksaan orang-orang Inspektorat. Mereka berpenampilan santai tapi tegas dalam pemeriksaan uang desa yang sudah dilaksanakan.
Apalagi melihat kegelisahan raut muka bini kades yang tidak bersahabat, senyum sengaja dibikin-bikin seperti terkesan ramah dengan warganya.”
“Pemeriksaan tim Inspektorat sepertinya tidak menyaksikan gestur dan raut muka Kades serta bininya. Mereka bekerja dan pertanyaan soal SPJ masing-masing pos Kegiatan DD. Jika tidak hadir di hari pemeriksaan kades diminta membawa warga ke Kantor Inspektorat dilengkapi KTP,”ujar beberapa warga.
Tim Inspektorat diketahui memeriksa realisasi anggaran keuangan di kegiatan 2023 dan 2024 terhadap desa-desa tidak masuk sample pemeriksaan.
“Yang tidak masuk sample pemeriksaan sekitar 13 desa dari 26 desa di kecamatan siulak.
Dan dari 13 desa mungkin ada juga yang sudah diperiksa Inspektur Khusus dan dari BPK langsung. Pemeriksaan rutin ini bukan bukan keinginan pribadi tim, tetapi sesuai prosedur pemeriksaan.”
“Pemeriksa hanya melihat SPJ, lalu memanggil dan melakukan pemeriksaan fisik kegiatan proyek desa. Pos kegiatan semua di ceklist, ada atau tidak dilaksanakan bakal nampak kecurangan dilakukan kades,” ujar Inspektur Zufran SH.MSi.
“Kami merasa nyaman liat pemeriksaan Inspektorat yang selama ini bikin kenyang oknum kades nakal dari biaya pos kegiatan yang terkesan ajang bisnis untuk perkaya diri. Warga berharap uang DD yang jadi temuan segera dikembalikan Kades ke Kas Desa.
Ketauan kan sekarang, melakukan penyelewengan dan korupsi bahkan suka beli aset, mobil, rumah, tanah ladang, cukup enteng ngeluarin uang, padahal kita warga tau sumber ekonomi sebelum menjadi kades.”
“Giliran diperiksa ketat oleh Pemeriksa Inspektorat dari Irban Wilayah III malah ada bini kades yang nyerocos dan berdalih karena ditekan orang Inspektorat, lucu kan? Ingat ya, uang masyarakat desa bukan milik isteri Kades yang sesuka hati dikorupsi,” Tegasnya sumber warga dengan nada keras. *(Tim/Red)