Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Aneh!! SenilaiĀ Rp.12 M Proyek pekerjaan Jalan Asrama Brimob menuju Air Terjun, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi menuai sorotan karena tanpa pengawasan dari perusahaan konsultan.
Padahal, proyek ini bersumber anggaran dari DAK tahun 2023, harga terkoreksi sebesar Rp. 11.841.230.232,96- (11,8 M), tender dimenangkan PT. Azka Jaya Mandiri beralamatkan Desa Koto Baru Semurup, Kecamatan Air Hangat, Kerinci Jambi terus disorot.
Sebab, pekerjaan konstruksi terus disorot lantaran pengawasan dari Dinas PUPR Kabupaten Kerinci dianggap lemah dengan kesan berkonspirasi terhadap mutu dan kualitas gagal konstruksi.
Tak heran jika pembangunan jalan menuju Asrama Brimob oleh PT.Azka Jaya Mandiri menuai polemik, karena ditemukan pelaksanaan pekerjaan yang diduga kuat menyalahi spesifikasi teknis yang berpotensi merugikan uang negara.
Berhasil dihimpun Siasatinfo.co.id, Rabu (27/9/2023, pelaksanaan pekerjaan proyek jalan Brimob – Air Terjun sudah dua kali kucuran dana puluhan miliar di lokasi tersebut, tetap pekerjaan perusahaan estafet diduga backgroundnya H Andi Putra Wijaya alias Andi Yusuf.
“Kerjaan di anggaran tahun 2020 lalu dikerjakan Andi memakai bendera PT. Air Tenang, beralamatkan Jln Muradi, Desa Sawahan Jaya, Kecamatan Air Hanga, Kabupaten Kerinci Jambi, dengan harga terkoreksi Rp. 14.086.032.899,84- (Rp 14 M).
“Selanjutnya, tahun 2023 sekarang, masih dikerjakan Andi Yusuf dengan PPTK dan PPK orang sama, Edi Warman dan Kabid Vidra, harga terkoreksi Rp. 11,8 M oleh PT. Azka Jaya Mandiri.
Setidaknya uang negara sudah digelontorkan ke lokasi jalan tersebut dari tahun anggaran 2020 – 2023 Dinas PUPR Kerinci mencapai Rp. 26 Miliar, tender dimenangkan Andi dengan pengawasan orang yang sama dari Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kerinci,”ungkap Sumber.
Namun sangat disayangkan jika dalam pelaksanaannya terjadi praktek kecurangan yang di lakukan oleh kontraktor pelaksana dilapangan tanpa pengawasan ketat.
“Patut dicurigai pihak PPK dan PPTK berkonspirasi melakukan pembiaran, kesannya pihak Dinas PU Kerinci dan konsultan pengawas manut dan mengikuti perintah kontraktor tajir.
“Kita berharap aparat penegak hukum dan berwenang seperti KPK, Tim Tipikor Polri, BPK, BPKP, yang harus turun langsung melakukan pengecekan terhadap dugaan gagal konstruksi pekerjaan fisik proyek ini,”tegas sumber.
Pantauan lapangan Siasatinfo.co.id, fisik proyek banyak ditemukan titik pekerjaan asal jadi. Dengan kondisi lapangan serta fisik proyek dikerjakan PT Azka Jaya Mandiri, tindakan tegas Adirozal selaku Bupati harus bersikap tegas disela akhir jabatannya. (IW/Mul/Red)