
Siastinfo.co.id Berita Kerinci – Aksi lucu, Kontraktor pelaksana CV Adhi Putra Karya untuk sebuah paket senilai Rp 5,1 Milyar Desa Lubuk Nagodang, Kecamatan Siulak yakni, Jalan bertarap Nasional dilewati mobil dengan bobot puluhan ton itu, rupanya Molen Kuno pun jadi, Maching Plant mungkin terlalu mahal bagi pelaksana.
Asyik dan menggelikan aksi Molen Kuno pada pekerjaan pelebaran jalan Nasional, dengan teknik pengecoran al’a jalan setapak produk proyek Dana Desa (DD).
Aneh, betapa tidak? Proses adukan material dengan Semen hanya menggunakan molen kuno. Namun pihak PPK bersama Konsultan Pengawas BPJN IV Jambi tetap saja tidak merasa risih.
Selain itu, kualitas pihak Konsultan Pengawas dari PT Epadascon Permata sangat perlu dipertanyakan. “Jangan – jangan Konsultan Pengawas untuk pekerjaan jembatan ini hanya, “Kaleng – Kalengan,” ujar sumber siasatinfo.co.id berseloroh.
Menurut beberapa sumber kepada siasatinfo.co.id, Pekerjaan Pelebaran Jalan tersebut satu paket dengan Proyek Jembatan di Jalan Nasional senilai Rp 5,1 Milyar.
“Ini kan pekerjaan satu paket dengan jembatan nasional itu. Karena banya sorotan penggelembungan anggaran, makanya dengan modus mengelabui uang Negara, makanya mereka menambah volume ke Galian dan Pelebaran di bahu Jalan.
“Masak sekelas jalan nasional tidak pakai wormes besi 12. Mobil fuso dengan bobot 12 ton sempat naik dijalan Cor Semen mutu pekerjaan seperti ini tentu sangat kita kwatirkan,”ujar sumber ketawa.
Beberapa warga tertawa begitu melihat pekerjaan pelebaran jalan Nasional hanya menggunakan mesin molen kuno itu.
“lucu saja, kok pelebaran jalan nasional pakai molen kuno, kekerasannya berapa itu?” ungkap warga.
Menurut dia, jika ingin mendapat untung banyak dari pengerjaan jalan tersebut, tak begitu caranya. Namun kata dia, sekalian tidak usah menggunakan mesin molen, tapi langsung saja mencampur semen pakai sekop manual.
“itu kan lebih banyak untung lagi. Ada ada saja ya modus jalan pintas dapat untung besar” tuturnya sembari kembali tertawa terbahak-bahak.
Yang harus diketahui bahwa ada persyaratan yang wajib dipenuhi oleh perusahaan sebelum menerima lelang pekerjaan. Salah satunya mampu mengadakan molen yang berkualitas.
“Saya kira kalau yang ini patut dicurigai hingga lolos dapat pekerjaan proyek dengan nilai milyaran” jelasnya.
Kemarin, Tim Tipikor Polres Kerinci turun ke lokasi pekerjaan jembatan, banyak yang geleng – geleng kepala melihat hasil pekerjaan yang semrawut.
“Ini nampak lanjut nian Pak. Kita dapat cerita, itu proyek punya khusairi langsung, karena indra selama ini dak punya pengalaman pegang proyek sebesar itu,” ungkap sumber dari Tipikor Polres Kerinci Via WhatsApp kepada media ini. (Jm/red).