Proyek Jalan Inpres Kerinci Rp 28 M Terindikasi Korupsi, Persekongkolan Konsultan Disorot 

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Telan dana Rp 28,3 Miliar untuk Proyek Inpres Perbaikan Ruas Jalan Batu Hampar – Sungai Betung Mudik – Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, diduga sarang korupsi kontraktor pelaksana.

Terseret nama Konsultan disorot banyak pihak karena dugaan persekongkolan mutu material proyek dikerjakan PT. Air Tenang yang terindikasi gagal konstruksi, konsultan malah tutup mata.

Kuat dugaan aspal tipis disebabkan lapisan pondasi kelas B dan A sengaja di memanipulasi, sehingga ketahanan aspal AC-WC bakal cepat hancur dan tentunya merugikan masyarakat dan keuangan negara.

Sebab, material timbunan kelas B semula sebagai lapis pondasi bawah (LPB) dalam konstruksi perkerasan jalan guna menyerap air (Drainase) malah tidak berfungsi.

Sedangkan untuk agregat kelas A, Lapis Pondasi Agregat Kelas A (LPA) adalah lapisan pondasi atas pada konstruksi jalan atau dibawah lapisan beraspal dengan material campuran Batu Pecah dan Pasir/Abu Batu yang dipadatkan dengan maksimal menggunakan kekuatan tinggi.

Namun berdasarkan hasil investigasi kru Siasatinfo.co.id dan keterangan aktivis senior Kerinci menyebutkan bahwa, pelaksanaan pekerjaan Proyek Strategis Nasional dilaksanakan PT Air Tenang sepertinya sengaja mengabaikan hamparan agregat kelas B dan kelas A.

“Memang sebelumnya pihak kontraktor pelaksana ada menghampar timbunan kelas B, tetapi karena diguyur hujan timbunan B beterbangan ke selokan atau parit lingkungan rumah warga.

Harusnya kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas harus ketat mengawasi agar lapisan pondasi bawah kelas B dihampar kembali sebelum masuk agregat kelas A, ini kita liat mereka tidak melakukan timbunan kembali.”

“Tampak jelas kontraktor PT Air Tenang dan Konsultan Pengawas buru-buru ngejar waktu, tapi malah melanggar ketentuan standar mutu konstruksi Aspal AC-WC,” ujar Aktivis Mulyadi.

Sorotan miring terhadap pelaksanaan proyek dinilai asal-asalan dan terkesan banyak kecurangan ini, masyarakat di 11 Desa Mudik dikabarkan akan menolak hasil pekerjaan pengaspalan PT Air Tenang, dikerjakan Andi Yusuf asal semurup ini.

Selain kontraktor pelaksana Andi Yusuf, pihak konsultan pengawas juga diminta warga untuk tidak hanya anggukan kepala menerima hasil pekerjaan ini.

“Konsultan Pengawas tidak anggukan kepala dan main mata bubuhkan tandatangan untuk pencairan 100 persen pekerjaan proyek ini.

PPK Proyek dari BPJN Wilayah II Provinsi Jambi juga ikut disorot miring para aktivis serta warga masyarakat 11 desa dan umumnya masyarakat kerinci.”

“Kita berharap kekurangan volume dan ketebalan aspal yang tipis harus ditambah kontraktor. Temuan-temuan lainnya yang asal jadi harus ditolak dan dilaporkan ke penegak hukum,”ujar beberapa warga sekitar pelaksanaan proyek Inpres ini.

Sebelumnya, Bupati Kerinci bersama Anggota DPR RI Komisi 5 Fraksi PDI-P juga sudah turun lokasi menyaksikan hasil pekerjaan PT Air Tenang di lokasi Desa Sungai Batu Gantih.

Namun disayangkan, mereka hanya melakukan pengecekan tanpa bisa berbuat banyak tentang teknis konstruksi standar aspal AC-WC yang sesuai spesifikasi dalam RAB pekerjaan.(Tim/Red)