Proyek Irigasi Tersier BWSS VI Jambi di Air Panas Sarang Korupsi Mafia Proyek, Petani Minta Bongkar!

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Parah!! Pelaksanaan pekerjaan proyek fisik bersumber dana APBN tahun 2025, dari Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (BWSS VI) dengan Satuan Kerja operasi dan pemeliharaan SDA Sumatera, berlokasi di Air Panas Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci, Jambi hangat disorot Petani Sawah.

Tidak hanya hangat diperbincangkan publik sekitaran petani sawah di Air Hangat, menilai permainan mafia proyek.

Parah lagi, pelaksanaan fisik proyek menjual nama Gapoktan, namun dikerjakan sekehendak perut kontraktor tanpa mengindahkan spesifikasi dan cacat konstruksi yang harus dibongkar semua.

Berdasarkan informasi berhasil dihimpun Siasstinfo.co.id, Pekerjaan proyek Peningkatan Rehabilitasi Jaringan Tersier di Desa Air Panas Kecamatan Air Hangat Barat ini tidak jelas anggaran dana karena papan informasi sengaja dilipat dan dipaku pelaksana yang sering disebut Rozen.

Ironisnya, selain di papan informasi pekerjaan tidak dicantumkan jumlah nilai anggaran. Proyek dikerjakan oleh pihak ke 3 seperti sekehendak hati tanpa perencanaan matang dari pihak BWSS VI Jambi

“Masak sekelas proyek balai tidak matang perencanaan konstruksinya. Lihat coran semen di bandar irigasi, kalau kita jalan diatas cor semen yang sudah selesai dikerjakan bergoyang.

Ketebalan lantai kerja sengaja dibuat paling 2 CM ketebalan nya. Kalau kita tusuk saja pakai tangan lima jari langsung bolong dan air naik keatas. Pengecoran oplah apa namanya ini.”

“Pekerjaan fisik proyek irigasi ini harus diulang dan dibongkar kembali, teknis pengecoran dalam sawah dengan medan rawa-rawa mestinya pakai kayu cerucuk. Tanpa kayu cerucuk tentu ini permainan mafia proyek yang harus diusut secara hukum karena korupsi anggaran,”ujar beberapa sumber disekitar pekerjaan.

Padahal sama diketahui, pekerjaan Program Oplah merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

“Tidak dikerjakan sengaja maling anggaran yang tertera dalam Rab. Lahan petani sawah yang sebelumnya kurang optimal, tentu maksimal setelah proyek selesai dikerjakan.

Kini hasil pekerjaan Rozen malah air sawah yang mengalir ke pengecoran lantai irigasi. Harusnya kan Air Irigasi masuk sawah, eh ini kebalikan.”

“Kami harap konsultan pengawas dari Balai Wilayah Sungai Sumatera VI untuk segera turun lokasi proyek yang dikerjakan Rozen yang cacat kontruksi,” Ujar salah satu LSM Pegiat Anti Korupsi.

Sementara itu, Mahfud selaku pengawasan mengakui bahwa di Air Panas adalah pekerjaannya.

“Itu pekerjaan milik saya, dan memang Rozen yang mengerjakan nya. Lantai dasar memang harus pakai kayu cerucuk balam.

Nanti diulang lagi pekerjaan yang salah pada pengecoran lantai banyak bocor dan bergoyang. Kita ulang lagi kerjaan yang salah,”Ujarnya berdalih. (Tim/Red)