Mencuat! Selain DD Ratusan Juta, Pungutan Jutaan 11 Kades, Suharto Kades Koto Cayo Kerinci Lihai Embat Uang Masjid

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Parah!! Tidak hanya hanya uang 11 Kades Se Kecamatan Air Hangat Barat yang diduga berhasil digerogoti Suharto selaku Kades Koto Cayo untuk uang pengamanan setiap tahun jelang lebaran dikucurkan untuk pemeriksa di Inspektorat Pemkab Kerinci.

Kali ini, mencuat kepermukaan uang sumbangan jamaah masyarakat Koto Cayo Masjid Nurul Iman sekitar Rp 30 Juta pun ikut raib tak jelas juntrungannya, diduga berhasil di embat Kades Suharto dengan berdalih ganti pengurus Masjid Nurul Iman.

Informasi berhasil dihimpun oleh Media Harian Siasatinfo.co.id dari sumber Warga Koto Cayo mengungkapkan, bahwa uang Masjid Nurul Iman di Desa Koto Cayo raib setelah pergantian pengurus masjid setempat.

“Uang sumbangan para jama’ah Masjid Nurul Iman sampai saat ini belum ada pertanggungjawabannya Kades Suharto.

Lihainya, Pengurus Masjid lama kan sengaja digantinya Suharto, lalu uang yang diambil awalnya Rp.25 juta dan katanya terakhir 5 juta tidak dikembalikan ke pengurus masjid yang baru.

“Pak Der pengurus masjid lama menyerah kan uang itu ke Kades Suharto, pintarnya Suharto uang dari Karman pengurus Masjid Nurul Iman tidak dia kembalikan, malah masuk saku nya, pembangunan masjid terlantar,”kata sumber warga dengan nada kesal.

Dengan terkuaknya satu persatu boroknya membuktikan bahwa oknum kades satu ini dinilai paling licik dan nekad. Jangan penyalahgunaan uang DD anggaran 2023, dan uang Setoran para 11 Kades, uang sumbangan jamaah Masjid Nurul Iman pun berani di embatnya dengan modus pertukaran pengurus Masjid.

Menurut pengakuan sumber dari Kades di Kecamatan Air Hangat Barat kepada Siasatinfo.co.id, beberapa waktu lalu mengatakan, Suharto selaku Ketua Forum Kades Kecamatan Air Hangat Barat sudah sangat keterlaluan dengan memungut uang tiap Kades Rp.6 juta untuk uang pengamanan.

“Kami bayar uang Rp. 6 Juta per setiap Kades ke Suharto selaku Ketua Forum Kades setiap mau lebaran, namun setelah kami setorkan ke dia, kami tidak tau apakah Suharto setorkan ke Inspektorat atau tidak, kami tidak tau.

Uang setoran yang dimintanya untuk biaya pengamanan dan lainnya ke kantor Inspektorat. Coba bayangkan, 12 Desa patungan Rp.6 Juta, jumlahnya bisa capai Rp.72 Juta,”ungkap sumber Kades Air Hangat Barat.

Sebelumnya, Kades Suharto diduga memanfaatkan jabatannya sebagai Kades Koto Cayo dengan semena-mena menyalahgunakan wewenangnya untuk melakukan korupsi dana desa setempat.

Dana Desa (DD) anggaran tahun 2023, digelontorkan ke Desa Koto Cayo senilai Rp.718,54 Juta, ditambahkan Rp.100 Juta dana BKBK dari Provinsi Jambi sebesar Rp.100 Juta, totalnya Rp. 818,54 Juta.

Laporan realisasi DD 2023 ini, sarat dugaan korupsi dilakoni oknum Kades Suharto. Dia leluasa melakukan Penyalahgunaan Dana Desa karena Sekdes adalah keluarganya sendiri, dan Anggota BPD bisa diatur sekehendak hatinya Suharto.

Ironisnya, oknum kades ini dengan lantang siap dilaporkan yang seolah-olah dia bersih dari korupsi. Tak hanya menantang aparat hukum, Suharto pun dengan angkuhnya tantang pemeriksaan Irbansus Inspektorat Kerinci yang dipimpin Yosmadi,SE.MM.

Berdasarkan hasil investigasi Kru Siasatinfo.co.id dan beberapa keterangan sumber warga dicurigai beberapa pos kegiatan sarat korupsi Kades Suharto.

Seperti biaya pembangunan jalan lingkungan Desa Koto Cayo, senilai Rp. 129,4 Juta, dikerjakan hanya menyiram permukaan jalan lama dengan semen bercampur pasir.

Laporan SPJ Kades Suharto terhadap penyaluran DD dilaporkan Operator Siskeudes Koto Cayo diduga tidak sinkron dengan fakta lapangan. Suharto leluasa mengibuli Tim Auditor Inspektorat dengan dalih tidak masuk sample pemeriksaan.

Parahnya, biaya Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Rp 60,6 Juta, ini tidak masuk akal dan perlu diusut aparat hukum dan Inspektorat Kerinci.

Lalu, biaya Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa) sebesar Rp 146,4 Juta, bibit yang dibeli kades katanya berlabel dan di beli di jawa, ini patut diduga lahan empuk korupsi Kades

Faktanya tanaman bibit dipesan Suharto berupa Manggis, Jeruk, banyak bibit layu dan tidak dapat dimanfaatkan masyarakat setempat.

Kasus dugaan korupsi pelaksanaan DD 2023 untuk Desa Koto Cayo sangat diharapkan warga untuk diusut Penegak Hukum dan di tuntaskan Tim Auditor Irbansus Inspektorat Kerinci.(Mul/Mdona/Red)