Siasatinfo.co.id, Berita Sungai penuh – Pokja UKPBJ Kota Sungai Penuh diminta melakukan evaluasi ulang penawaran peserta tender di paket proyek Tembok Penahan Sungai Bungkal dengan nilai HPS Rp. 1,5 milyar dan Tembok Penahan Banjir Batang Merao dengan nilai HPS Rp. 800 Juta.
“Kita tanya kepada pemilik perusahaan CV. Zifran Nugraha calon pemenang tender yang telah diundang untuk pembuktian kualifikasi oleh Pokja,” ujar sumber kepada media ini.
“Kenapa CV Zifran Nugraha tidak diumumkan sebagai pemenang ? Dia pemilik perusahaan mengatakan bahwa dia tidak mengikuti pembuktian kualifikasi ke Pokja,” ujar sumber
Dengan tidak ikutnya perusahaan yang dinyatakan lulus evaluasi kualifikasi tersebut dalam pembuktian kualifikasi hingga 10 September 2024 kemarin, maka perusahaan tersebut sudah dipastikan gugur.
“Kalau tidak ikut pembuktian kualifikasi yang jelas gugur. Tidak bisa ditetapkan sebagai pemenang itu,” ujar sumber
Dengan gugurnya CV Zifran Nugraha, maka dia mendesak Pokja UKPBJ Kota Sungai Penuh untuk melakukan evaluasi ulang terhadap peserta tender yang lain.
“Inilah Kota Sungai Penuh berbeda dengan daerah lain. Di Kota Sungai Penuh tiga besar yang lulus tahapan evaluasi tidak diundang dan yang diundang hanya satu perusahaan saja,”
“Jika ini yang terjadi, ya panitia harus melakukan evaluasi ulang, terhadap penawaran dari peserta lainnya,” ujarnya
Sementara itu, warga pelayang raya berharap supaya tembok penahan tebing Sungai Bungkal yang batal tahun 2023 lalu bisa dilaksanakan tahun ini. Apalagi, kondisi tebing sudah mengancam mushalla. Demikian juga warga disepanjang Batang Merao berharap proyek tersebut juga dapat dilaksanakan tahun ini.
“Pak Ahmadi kalau peduli dengan masyarakat, tolong bangun tembok penahan Sungai Bungkal tahun ini,” ujar warga pelayang raya.
Demikian juga warga disepanjang Sungai Batang Merao juga berharap sama. Warga berharap penambahan tinggi tembok penahan tebing Batang Merao dapat mengurangi banjir yang melanda daerah tersebut.(Sef/Red)