Tumpukan Ribuan Ton Material Galian C di Bendungan Irigasi Siulak Deras Penyebab 350 Hektar Lahan Sawah Siulak Kekeringan

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Bendungan irigasi Siulak Deras berlokasi di Desa Lubuk Nagodang Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, milik Balai Wilayah Sungai Sumatera VI semakin hari kian parah.

Unit Alat Berat Ekskavator di Workshop Bendungan Irigasi Siulak Deras, Lubuk Nagodang. Harian Siasatinfo.co.id

Sebab, tumpukan ribuan ton material pasir dan batu berasal dari Galian C rasa yang berada dikawasan Siulak Deras merupakan pemicu dan penyebab utama dangkalnya bendungan irigasi.

Fatalnya, sekitar 350 hektar sawah masyarakat petani yang berada di Jalur Kiri dan Kanan yang saat terdampak kekeringan dan petani padi akan mengalami kerugian.

Tumpukan Ribuan Ton Material Asal Galian C Rusak Bendungan Irigasi Siulak Deras – Lubuk Nagodang. Media Siasatinfo.co.id

Menurut keterangan Muktar Gani Kades Lubuk Nagodang didampingi 2 orang Kades Koto Rendah (Helmawi) dan Sarkani Kades Koto Aro, Selasa (23/7/2024) pukul 09:00 WIB, menyebutkan bahwa tumpukan bendungan irigasi ini mengakibatkan kekeringan mencapai 350 hektar sawah terdampak kering.

“Normalisasi langkah awal mesti dilakukan pihak Balai Wilayah Sumatera VI terlebih dahulu di bendungan CV Jaya Lubuk Nagodang.

Tanpa pengurasan tumpukan material pasir dari beberapa Galian C Siulak Deras yang saban hari mengalir ke bendungan CV Jaya, tentu Bendungan Siulak Deras yang berada di Lubuk Nagodang akan terus kondisi parah.”

“Terbukti, Bendungan ini baru kita buka pintu penguras sekitar dua hari lalu, hari ini pintu imtek utama sudah dipenuhi pasir,  akibatnya pengairan sawah sudah kering disepanjang jalur kanan,”ujar Muktar Gani.

Ditambahkan oleh Kades Koto Rendah, Helmawi kepada Siasatinfo.co.id, aliran air sawah diperkirakan seluas 350 hektar terjadi kekeringan beberapa hari ini.

“Ada sekitar 350 hektar sawah di jalur sebelah kanan menjadi kekeringan, apalagi di masyarakat petani sawah yang berada di kawasan Sungai Pegeh, Koto Kapeh, Koto Rendah dan sampai Koto Aro, Siulak Kecil menjadi kekeringan.

Kita berharap pihak BWSS VI Provinsi Jambi untuk segera melakukan tindakan dalam menanggulangi kekeringan lahan persawahan masyarakat petani.”

Kalau bicara soal sawah, saya tidak punya sawah, tetapi karena memikirkan masyarakat luas, kami dua kades terpaksa turun buka pintu air dan ini tentu kami minta izin Kades Lubuk Nagodang terlebih dahulu,”ujar Kades Helmawi didampingi Sarkani Kades Koto Aro.

Dilanjutkan oleh Mahfud dilokasi bendungan irigasi Lubuk Nagodang saat ini mengatakan bahwa mereka di perintahkan turun lokasi untuk melakukan pengurasan tumpukan material segera.

“Kami diperiksa sekarang untuk turun lokasi bendungan untuk menguras material yang menumpuk dalam bendungan.

Pembuangan material usai dikerok kita hamparkan kejalan infeksi jalur kiri saja,”ujar Mahfud sambil membawa operator alat berat.(Ncoe/RED)