Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Lagi, kini mencuat dugaan laporan dana desa sebesar Rp. 681.325.000, (Rp.681 Juta) dengan realisasi Penyaluran tahun anggaran 2023 lalu, sebesar Rp. 442.995.000, (Rp.442 Juta) di Desa Tutung Bungkuk, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci Jambi mulai disorot.
Soalnya, dengan anggaran DD setengah milyar lebih belum termasuk ADD dan bantuan Provinsi Jambi untuk Desa Tutung Bungkuk diperkirakan mencapai Rp.1 Miliar.
Diketahui dari dana desa tahap 1, Pemdes Tutung Bungkuk hanya mampu merealisasikan uang DD hanya Rp.17.100.000,- di bulan Juni 2023.
Sementara untuk realisasi penyaluran tahap II pada Maret sebesar Rp 204.397.500, pada 06 Maret 2023 ini tentu menjadi pertanyaan, karena tahap satu saja, Ujang Ibnu selaku Kades hanya mampu merealisasikan Dana Desa sebesar Rp.17 juta.
Menurut keterangan sumber Siasatinfo.co.id, Sabtu (25/5/2023), dana tahap satu saja seperti jalan ditempat. Apalagi dana tahap dua yang dikucurkan sebesar Rp. 204 Juta, tentu penyaluran DD dilaksanakan Kades Ujang Ibnu menjadi pertanyaan dikalangan masyarakat setempat.
“Buktinya anggaran untuk dana profil Desa (profil kependudukan dan potensi desa) dengan habiskan anggaran Rp 21.000.000.(21 Juta), ini patut dicurigai dan terjadi penggelembungan uang desa.
“Lalu untuk dana musyawarah Pembahasan APBDes (Musdes, Musrenbangdes/Pra-Musrenbangdes, habiskan uang Rp 2.664.250, makan minum apa di musyawarah itu,”ujar sumber.
Ditambahkan sumber lagi, angggaran Penyusunan Dokumen Keuangan Desa (APBDes/ APBDes Perubahan/ LPJ APBDes, dan seluruh dokumen terkait)
Dokumen Keuangan Desa sebesar Rp. 7.434.250 (Rp.7,4 Juta) ini pun diduga ada Mark Up anggaran Dana Desa.
“Seperti uang untuk operasional Pemerintah Desa yang bersumber dari Dana Desa, kegiatan seremonial di desa sebesar Rp 20.439.750.
“Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu guna pencegahan stunting sebesar Rp.10 Juta ditambah lagi makanan tambahan ibu hamil Rp.5 jutaan.
Lebih janggal lagi ada uang tambahan untuk makanan lanjut usia (Lansia) sebesar Rp 10 Juta apa benar ada dicairkan di Desa kami,”ungkapnya.
Sementara untuk Penanggulangan Bencana, Jumlah Kejadian Keadaan Mendesak Rp. 17.100.000,-( 17 juta) ditahap 1 dan tahap 2, Jumlah Kejadian Keadaan Mendesak sebesar Rp. 34.200.000,-(34,2 Juta) ini patut diduga terjadi lumbung kecurangan.
Untuk Jalan Desa (Pembangunan Jalan Desa) sebesar Rp. 127.404.300 (Rp.127 Juta).
Sedangkan dana untuk Prasarana Jalan Desa (Gorong-gorong, Selokan, Box/Slab Culvert, Drainase, Prasarana Jalan lain, (Irigasi ) senilai Rp.58.086.500.(Rp 58 juta). Anggaran dikucurkan ini seperti terjadi tumpang tindih anggaran sehingga berpotensi korupsi.
Namun, Ibnu Ujang selaku Kades Tutung Bungkuk belum diperoleh keterangannya terkait dugaan kecurangan dana desa setempat.(Dedi/Mul/Red)