Mutu Proyek 900 Juta Pasangan Batu Andesit Jalan Protokol Gedung Nasional Disorot Warga

0

Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh – Kegiatan Proyek Rekonstruksi Jalan Protokol di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi tepatnya depan Gedung Nasional, Kecamatan Sungai Penuh itu, menjadi buah bibir karena dinilai tidak sesuai mutu dan kualitas.

Parahnya, tender proyek yang bersumber dana dari APBD 2023 dengan nilai Pagu/HPS sebesar Rp.900 Juta hanya diikuti 2 perusahaan, disinyalir peserta tender terkesan diatur yakni, CV.Fatma Dela nomor 1 harga penawaran Rp. 851.904.204,38. Sedangkan  CV. Abbiyu Bangun Konstruksi di urut 2 dengan harga penawaran Rp.889.990.792,41 (selisih 10 juta dari HPS Rp 900 juta).

Selanjutnya tender dimenangkan oleh CV. ABBIYU BANGUN KONSTRUKSI beralamat, Pasar Senin Kelurahan Pasar Senin – Kerinci (Kab.Kerinci) Jambi, dengan harga penawaran /terkoreksi Rp.889.990.792,41,- beda harga HPS hanya Rp 10 juta dari Rp 900 juta ( 00,1) persen bantingan.

Menarik disorot, karena hasil pekerjaan proyek ini tampak bergelombang dan longgar, sehingga jika dilewati kendaraan roda empat mengeluarkan bunyi dan bergetar.

Dari pantauan disepanjang jalan Gedung Nasional, batu-batu yang terpasang dari depan Rumah Dinas Wakil Walikota – depan Taman Tugu 17 terlihat bergelombang.

Bahkan saat menurut Andi (35) salah seorang warga yang ditemui di jalan depan Gedung Nasional, bergelombang dan longgarnya pemasangan batu andesit.

“Kemungkinan penguncian batu andesit yang tidak kuat, atau landasan tanan tidak rata, bisa jadi batu andesit ini mengeluarkan suara dan getaran saat mobil melintas diatasnya,”jelasnya.

Selain Andi, Eri salah satu Warga Pasar Sungai Penuh kepada Siasatinfo.co.id, Sabtu (9/12/2023) menyebutkan bahwa pasangan batu andesit harus kontraktor yang profesional dan pernah mengerjakannya.

“Lokasi proyek konstruksi ini kan dipusat jantung Kota Sungai Penuh, ribuan mata warga pasar akan tertuju dengan hasil pekerjaan ini.

“Disini kita berharap agar pihak pengawas, konsultan, PPK dan Dinas PU untuk lebih hati-hati dan teliti menerima hasil pekerja ini,”tegasnya.

Ditambahkannya lagi, Lokasi Konstruksi Jalan Protokol tidak sembarangan dilewati, bahkan lokasi ini tempat para petinggi, Pejabat Pemerintah Kota Sungai Penuh melakukan upacara hari-hari Nasional.

“Tim berwenang dari Dinas PU Sungai Penuh harus teliti jika tidak ingin jadi cemoohan warga pasar dan dibongkar kembali oleh pak Wako Ahmadi Zubir.

“Contohnya kemarin, gara-gara logo Pemkot Sungai Penuh dipasang diatas tutup drainase di trotoar seluruh warga kesal, beruntung saja tidak masuk penjara kontraktor dan perencana di PUPR.

Kita berharap mutu dan kualitas pasangan batu andesit ini harus Walikota turun dan Kadis PU test dlu sebelum pencairan 100 persen,”ujarnya.

Tak heran jika, Andi pun menyayangkan rencana awal Pemkot Sungai Penuh yang membuat jalan depan Gedung Nasional dengan batu andesit, padahal jumlah kendaraan yang melintas dikawasan tersebut dan juga kendaraan yang terparkir di jalan itu cukup banyak.

“Sayang sekali jalan yang sebelumnya aspal dipasang batu andesit ini. Sayang sekali jadi penghamburan uang,” ujarnya

Pantauan dilapangan, saat ini kendaraan yang melintas hanya beberapa kendaraan proyek roda empat yang terparkir.

Apabila jalan itu dibuka dan dilewati oleh kendaraan roda empat, maka jalan tersebut akan cepat rusak.

Apalagi, jalan itu nantinya dijadikan lokasi parkir kendaraan roda empat yang menghadiri acara di Gedung Nasional.

Selain itu, badan jalan dengan batu Hitam ini tersebut sama tinggi dengan trotoar, sehingga menutupi saluran air yang masuk kedalam drainase.(Dfi/Sef/Red)