Tuai Sorotan.!! Vonis Hakim 1 Bulan Terdakwa Galian C Ilegal di PN Sungai Penuh Perlu Ditinjau Ulang

0
Saat Tim Reskrim Polres Kerinci Menyegel Lokasi Galian C berlokasi di Desa Lubuk Nagodang. Harian Online Siasat Info

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Vonis Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Sungai Penuh terhadap terdakwa pelaku kasus  Galian C Ilegal hangat diperbincangkan dan sontak tuai sorotan miring. Bahkan putusan ini banyak pihak meminta agar ditinjau ulang oleh berwenang.

Sebab, vonis 1 bulan sepertinya sama dengan hukuman percobaan yang dapat memicu menjamurnya Galian C ilegal yang dapat merusak kelestarian lingkungan alam.

Putusan Hakim pada Senin (14/3/2022) terhadap terdakwa kasus pertambangan ilegal selesai. Terdakwa Doni Candra hanya divonis 1 bulan penjara, di Pengadilan Negeri Sungai Penuh.

Putusan tersebut tertera pada laman website Pengadilan Sungaipenuh. Dalam laman tersebut, dijelaskan terdakwa dinyatakan bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan usaha penambangan tanpa Izin Usaha Pertambangan (IUP), Izin Pertambangan Rakyat (IPR) atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 1 bulan dan dena sebanyak Rp 5 juta, dengan ketentuan jika tidak dibayar diganti dengan penjara selama 10 hari,” kutipan dari laman website tersebut.

Sebelumnya, informasi yang dihimpun terdakwa dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) selama 2 bulan. Dengan demikian vonis terdakwa lebih rendah dari tuntutan JPU.

Terhadap vonis tersebut, banyak pihak yang menyayangkan, terutama para aktivis pegiat lingkungan di Kerinci. Bukan tanpa alasan, mengingat alam yang digerus secara illegal sepertinya tiada arti jika dibandingkan dengan hukuman pelaku pertambangan yang hanya 1 bulan.

Sejak kasus ini mulai di proses di tingkat penyidik Polres Kerinci, kita selalu mengikuti perkembangan, bahkan dengan Kejari Sungaipenuh dan Pengadilan Negeri Sungaipenuh.

“kita juga ikuti dan bahkan sampai melakukan audiensi, agar supremasi hukum terhadap kasus tambang illegal ini benar-benar ditegakkan,” ungkap Harmo Karimi, Ketua Aliansi Bumi Kerinci. (Ncoe/Red)