19 Hari Jenazah Yoga Terlantar, SBMI Fasilitasi Pemulangan Jenazah Migran Yoga dari Malaysia

0

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Setelah ditemukan jenazah Yoga Anggiska Warga Desa Sungai Batu Gantih, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, tak kurang 19 hari sejak ditemukan akhirnya berhasil dibawa ke kampung halamannya kemarin siang, Senin (16/9/2024).

Diketahui, peristiwa naas dialami Almarhum Yoga sebagai korban penimbunan pada penambangan emas berlokasi di Gunung Tabai Kampung Pidi Bau Serawak Malaysia.

Terungkap, bahwa korban Yoga dikabarkan hilang kontak dengan keluarga di Kerinci yaitu pada hari Selasa Tanggal 13 Agustus 2024.

Sela waktu 16 hari jenazah korban berhasil ditemukan yang tertimbun longsor tanah pada penambangan emas milik Piong Kim Min pada Kamis tanggal 29 Agustus 2024.

Berikut Kronologis Sejak Keberangkatan dan Pulangnya Yoga Anggiska dari Malaysia:

Pada tanggal 8 September 2022, YOGA ANGISKA berangkat dari Desa Sungai Batu Gantih Kecamatan Gunung Kerinci Kabupaten Kerinci Jambi menuju Malaysia.

Setelah sampai di Malaysia, Yoga Anggiska menghubungi orang tuanya, bahwa Yoga bekerja disalah satu hotel di Negeri Malaka malaysia.

Setelah bekerja di hotel lebih kurang 3 bulan, Yoga Anggiska dihubungi melalui telepon seluler oleh Bos lamanya yang bernama PIONG KIM MIN.

Piong Kim min mengajak Yoga Anggiska untuk kembali bekerja dengannya di Gunung Tabai Kampung Pidi Bau Serawak. Biaya keberangkatan Yoga ditanggung oleh Piong Kim Min.

Pada tanggal 5 Januari 2023 Yoga Anggiska berangkat menuju Serawak.

Setelah sampai di Serawak, Yoga bekerja di Gunung Tabai Kampung Pidi Bau menjadi anak buah Piong Kim Min sebagai penambang emas bersama salah satu temannya yang bernama UHUM.

Setelah bekerja sekian lama disana sebagai penambang emas Yoga Anggiska sering menghubungi ibundanya yang bernama WIDA, dan Yoga memberi kabar bahwa dia baik-baik saja.

Tepat pada tanggal 13 Agustus 2024,
Ibu Yoga menerima pesan singkat di Whatsap dari teman Yoga yang bernama Uhum, isi pesan tersebut mengatakan bahwa yoga mendapat musibah tertimbun longsor di dalam lobang galian tambang emas saat bekerja.

Setelah mendapat pesan tersebut, keluarga Yoga berkumpul duduk bermusyawarah juga di hadiri oleh Kepala Desa Sungai Batu Gantih, SUARDESI,S.A.P bersama Perangkat Desa.

Maka Kades Suardesi, S.A.P sebagai Kepala Desa mengambil tindakan pertama dengan memberi laporan tersebut ke Camat Gunung Kerinci tentang tragedi yang menimpa Yoga di Serawak Malaysia.

Selain itu Kepala Desa Sungai Batu Gantih Kecamatan Gunung Kerinci, juga menemui Ketua SBMI Provinsi Jambi Bapak SALPANI.

Dengan Bantuan Bapak SALPANI, pada tanggal 22 Agustus 2024 pihak keluarga Yoga Anggiska yang bernama ARI PUTRA dan KAPTERUDIN berangkat dari Desa Sungai Batu Gantih, menuju Bandara International Minang Kabau Sumatera Barat.

Pada tanggal 23 Agustus, Ari Putra dan Kapterudin menaiki pesawat terbang dari Bandara International Minang kabau Sumatera Barat menuju Kalimantan Barat.

Di Kalimantan Barat, Ari Putra dan Kapterudin disambut langsung oleh Ketua SBMI Kalimantan Barat yang bernama SUNARDI.

Dengan didampingi oleh Bapak Sunardi Ketua SBMI Kalimantan Barat, kedua keluarga Yoga berangkat ke Serawak melewati SAMBAS.

Setelah sampai di Serawak, tepat pada Tanggal 25 Agustus 2024, Sunardi mendampingi Keluarga Yoga membuat laporan di KJRI di Kuching dan juga membuat laporan di Kantor Polisi Malaysia yang berada di daerah BAU Serawak tentang tragedi yang menimpa Yoga Anggiska.

Pihak KJRI dan Pihak Polisi Malaysia menanggapi dengan baik, sehingga pada Tanggal 29 Agustus 2024 Jenazah Yoga Anggiska berhasil di Evakuasi dengan lancar dari lobang galian tambang emas di Gunung Tabai Kampung Pidi Bau Serawak Malaysia.

Tanggal 12 September 2024 Jenazah Almarhum Yoga Anggiska masih berada di Kuching Serawak Malaysia.

Alhamdulillah, pada Senin kemarin 16 September 2024 jenazah pekerja migran yoga telah sampai di kampung halamannya Sungai Batu Gantih, dan hari ini Selasa (17/9/24) akan dimakamkan di TPU setempat. Semoga Almarhum Husnul Khotimah, Amin Yra.(Ncoe/Redaksi)