Siasatinfo.co.id Berita Jambi – Kepolisian Daerah (Polda) Jambi, menggelar Konferensi Pers untuk mengungkap kasus kematian santri Airul Harahap (13), terkait dengan tindak pidana pidana pembunuhan.
Pelaku penganiayaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo, telah diumumkan Polda Jambi Sabtu, (23/3/2024), dan dua orang anak ditetapkan sebagai yang berkonflik dengan hukum.
Konferensi Pers yang di gelar Polda Jambi baru-baru ini membahas titik terang yang selama 4 bulan ini dalam proses penyidikan.
Ditreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta menjelaskan pihak telah menetapkan 2 tersangka dalam kasus kematian korban penganiayaan Airul Harahap (13) yaitu, kakak kls III Mts yang berinisial (A15) tahun dari Betung Berdarah Kabupaten Tebo itu sendiri dan (R14) tahun dari Kuamang Kuning Kabupaten Muaro Bungo- Jambi.
Selanjutnya dalam Konferensi Pers tersebut Polisi juga menyebutkan bahwa kedua terduga pelaku itu
terancam dengan sangkaan Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 17 tahun 2016 junto Pasal 76 C No 35 tahun 2014 tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian sebagaimana dimaksud pasal 359 KUHPidana. Kedua pelaku terancam dengan hukuman 15 tahun penjara.
Dalam Konferensi Pers Polda Jambi tersebut Kombes Pol Andri Ananta menjelaskan Penyelidikan dilakukan berdasarkan laporan ke SPKT Polres Tebo tertanggal 17 November 2023.
“Kami menyampaikan kepada rekan-rekan sekalian, yang dapat kami simpulkan kronologis kejadian perkara terebut adalah kasus tindak pidana kekerasan terhadap anak dibawah umur itu terjadi pada 14 November 2023 lalu
Saat itu, tersangka pelaku kekerasan terhadap anak dibawah umur berinisial A memukul kepala dan rusuk korban dengan menggunakan tangan. Pelaku lainnya yakni R juga memukul paha korban serta memegangi korban dari belakang.
Dari situ A dan R bersama-sama memukuli korban berkali-kali. Hingga korban tak berdaya dan diletakkan di depan pintu masuk lantai atas jelas,”Andri.
“Dari kasus ini Andri mengakui pihak kepolisian Polda Jambi dan Polres Tebo telah memeriksa 54 orang saksi, mulai dari pelaku, pihak pesantren, dokter klinik, dan tenaga medis yang terlibat lainnya.
Hal ini pun dinilai menjadi kendala dan menyebabkan pengungkapan kasus berlangsung lebih lama, terkait perbedaan keterangan dalam surat kematian korban yang dikeluarkan oleh Klinik, RSUD Tebo, dan RS Bhayangkara.
Dirreskrimum Polda Jambi menyampaikan bahwa kepolisian juga telah menerima laporan model A. Dan terkait kasus ini masih terus dilakukan pendalaman.
Sementara itu, Kapolres Tebo, AKBP I Wayan Arta Ariawan, menjelaskan bahwa pihak ponpes Raudhatul Mujawwidi turut membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kasus.
Selanjutnya dari lambannya pengungkapan kasus tersebut, berbagai kritikan pedas dari Netizen kian terus di lontarkan.
Mereka juga menduga ada campur tangan pihak Ponpes Raudhatul Mujawwidin yang diduga selama ini menutup-nutupi jalannya kasus tersebut, “kami jadi takut anak kami mondok” ada juga yang menyebutkan “Jadi ragu menitipkan anak di Ponpes”.
Selanjutnya ada juga yang berkomentar ” Harusnya pihak Ponpes ikut serta mencari fakta dalam hal ini, ini tidak, pihak Ponpes malah membela diri lewat pengacara membela diri itu kan kalau pihak keluarga menuduh pihak pesantren yang membunuh.
“Kan pihak keluarga korban hanya meminta pelaku penganiayaan anaknya segera di proses hukum hanya itu saja, sebut Netizan di dalam Group Facebook BUNGO DALAM BERITA, KABAR MERANGIN dan Group FB KABAR JAMBI.
Netizen juga berharap pihak kepolisian juga memproses hukum pihak Ponpes jika terbukti selama ini memberikan keterangan Palsu, harus dihukum juga,”jelas Netizan Media Sosial. (By)
Siasatinfo.co.id, Berita Tanjab Timur - Menghadapi pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2024, Thaib…
Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh - H-5 menjelang Pilwako Sungai Penuh dukungan masyarakat Kota Sungai Penuh…
Siasatinfo.co.id Berita Sungai Penuh - Calon walikota Sungai Penuh Fikar Azami mengatakan akan kembali melanjutkan…
Siasatinfo.co.id, Jambi - Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi Dr. H. Sudirman, SH., MH dengan didampingi…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Kabar perkelahian antar remaja berlokasi di Desa Tarutung dan Temiai Kecamatan…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Fatal.!! Setelah viral video berdurasi 17 detik saat Taufik disebut sebagai Ajudan…