Siasatinfo.co.id, Berita Tanjung Jabung Timur – Proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau yang menghabiskan anggaran sebesar Rp. 43,4 Miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023, kini kembali menjadi sorotan.
Meski baru mulai beroperasi pada November 2024, sejumlah kerusakan fisik telah ditemukan, termasuk retakan pada dinding, kerusakan pada plat dag beton, serta kebocoran pada atap dag beton. Senin, 16 Juni 2025.
Pekerjaan proyek ini dilakukan oleh PT Belimbing Sriwijaya bersama KSO PT Bukit Telaga Hasta Mandiri, dengan pengawasan dari PT Kalimanya Exspert Konsultan. Proyek ini juga tercatat dalam pengawalan Proyek Strategis (PPS) oleh Kejaksaan Negeri Tanjung Jabung Timur.
Pada Jumat, 21 Februari 2025 lalu, tim dari Kepolisian Daerah (Polda) Jambi bersama para ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sempat turun langsung ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan teknis. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir pula perwakilan Dinas Kesehatan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta kontraktor pelaksana.
Menurut keterangan seorang penjaga rumah sakit, tim pemeriksa sudah berada di lokasi sejak Selasa dan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh bangunan. Mereka terlihat menggunakan alat Concrete Hammer Test atau Schmidt Hammer Test untuk mengukur kekuatan beton, serta melakukan pengeboran (coring) di beberapa titik plat dag sebagai pengambilan sampel. Bekas-bekas pengujian tersebut sempat terlihat di gedung A (IGD) dan gedung B (pelayanan), sebelum ditutup kembali dengan semen dan triplek.
Namun hingga pertengahan Juni 2025 ini, belum ada kejelasan mengenai hasil pemeriksaan tersebut. Tidak ada informasi resmi dari pihak rumah sakit, Dinas Kesehatan, maupun aparat penegak hukum terkait temuan di lapangan ataupun langkah tindak lanjut yang akan diambil. Direktur Rumah Sakit pun belum bisa dikonfirmasi, dengan alasan tidak berada di tempat saat media mencoba meminta keterangan.
Publik pun mulai mempertanyakan, sejauh mana tindak lanjut dari temuan tersebut? Apakah ada indikasi pelanggaran atau kejanggalan dalam pengerjaan proyek senilai puluhan miliar ini? Dan mengapa hingga kini hasil pemeriksaan tim ITS dan Polda Jambi belum diumumkan?
Minimnya informasi dan tidak adanya pernyataan resmi memunculkan kekhawatiran bahwa hasil pemeriksaan akan berujung tanpa tindak lanjut yang jelas. Padahal, dengan kondisi bangunan yang menunjukkan kerusakan dini, transparansi dan akuntabilitas sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap penggunaan dana negara.
Kini, semua pihak masih menanti: apakah akan ada penegakan hukum jika ditemukan pelanggaran, atau kasus ini akan menguap tanpa kejelasan seperti banyak proyek bermasalah lainnya? Yang pasti, hingga hari ini, pemeriksaan itu masih menyisakan tanda tanya besar. (firdaus.f)
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Menguap lagi kepermukaan, selain dugaan korupsi dan penggelapan Ratusan Juta dana…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Selain disorot miring dugaan penyelewengan ratusan juta Dana Desa (DD), tahun…
Siasatinfo.co.id, Berita Merangin - Ajang Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Ke 51 pada tingkat Kabupaten Merangin…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Pasca Penggeledahan dilakukan Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Sungai Penuh dikantor Dinas…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Guna menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, Polres Kerinci melaksanakan Operasi…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Gawat!! Menguap dugaan korupsi dan penggelapan Ratusan Juta dana badan usaha…