Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh – Aneh.!! Mega proyek pekerjaan Jalan Nasional Provinsi Jambi BPJN II, tahun anggaran 2023 yang berlokasi di KM 12 Puncak yakni, Link Jalan Sungai Penuh – Tapan Batas Sumatera Barat (Sumbar) dengan habiskan uang negara sebesar Rp. 31 Miliar terkesan tidak mengikuti RAB maupun spesifikasi teknis.
Terbukti, tidak hanya soal fasilitas pendukung seperti Batching Plant, Pihak PT BIMA ARJUNA PERKASA, sepertinya takut memasang papan merk dilokasi kerja Mega Proyek Senilai Rp.31 Miliar.
Diketahui selaku penanggungjawab penuh mutu dan kualitas dilaksanakan oleh PT. BIMA ARJUNA PRAKASA tanpa menggunakan Batching Plant sebagai standar dari mutu beton dan Concrete Mixing Plant.
Sebab, langka terjadi jika pelaksanaan pekerjaan fisik Beton Mega Proyek Puluhan Miliar di Jalan Nasional dengan skala besar tanpa menggunakan fasilitas lengkap seperti Batching Plant.
Padahal Batching Plant digunakan untuk mendukung proses produksi beton yang sesuai dengan standar yang berlaku yang artinya tidak asal-asalan komposisi semen dan pasir (Material).
Batching Plant adalah tempat mencampur atau memproduksi bahan baku beton cair siap pakai dalam skala besar, yang dapat dengan mudah dipindah-tempatkan sesuai dengan lokasi proyek.
Parahnya, pihak jasa konstruksi PT.BIMA ARJUNA PRAKASA sebagai pelaksana yang beralamat di Komplek Cimpago Permai II C No. 11, Kelurahan Koto Luar, Kecamatan Pauh, Padang Sumatera Barat itu, sepertinya mengakui bahwa Mutu Beton hasil Batching Plant tidak ada jaminan mutu.
Menurut Anggi dari penjamin mutu konstruksi PT. Bima Arjuna Prakasa di lokasi pekerjaan kepada Siasatinfo.co.id, kemarin Jum’at (18/5/2023) sekitar pukul 12:00 WIB menyebutkan bahwa Mutu dan kualitas konstruksi tidak ada jaminannya dengan memakai fasilitas Batching Plant.
“Saya sudah lama bermain di Batching Plant, soal komposisi semen dan bahan material bisa saja dipermainkan.
Jadi, kalau mutu dan kualitas bagus seperti ini. Semen dan pasir diaduk dalam mobil molen setelah diisi oleh alat berat.”
“Satu bucket Ekskavator material pasir dan kasar di tumpahkan dalam mobil molen. Lalu ditambahkan dengan semen sebanyak 8 sak, malah kita tambah 1 sak semen lagi sebagai cadangan kekuatan per satu kubik nya,” ujar Anggi.
Tidak hanya kata Anggi, Aritonang selaku petugas dari konsultan pengawas juga tidak mempersoalkan penggunaan Fasilitas Batching Plant tidak digunakan.
“Batching Plant tidak digunakan juga tidak apa-apa. Kita yang butuhkan adalah mutu beton.
Ditanyakan soal fasilitas pendukung apakah Batching Plant masuk dalam RAB pada dokumen kontrak? Dijawab Petugas Konsultan ini tidak tau.
“Saya tidak tau persis apa ada atau tidak dalam RAB. Yang bertanggungjawab itu pihak pelaksana, tanya aja sama Pak Jufri sebagai kontraktor pelaksana nya,” ucap Aritonang dengan logatnya mengelak.
Patut diduga, Rekanan PT Bima Arjuna Perkasa sengaja tidak menggunakan fasilitas memadai guna memperoleh keuntungan lebih besar.
Sementara Yudi selaku penanggungjawab pelaksanaan lapangan proyek jalan ini mengelak memberikan penjelasan secara detail. Bahkan Yudi berdalih dan melemparkan ke Kabag Humas Perusahaan pada kegiatan ini.
Pantauan Siasatinfo.co.id dilapangan, aksi nekad pelaksana PT Bima Arjuna Prakasa tidak menggunakan fasilitas berupa Batching Plant, diduga karena dukungan tersebut mahal dan biaya operasional dapat dihemat.
Kondisi ini jika dibiarkan tentu akan berdampak buruk bagi mutu dan kualitas pekerjaan. Sebab untuk membuat concrete atau beton yang penting dalam dunia konstruksi sebagai bahan pokok dalam pekerjaan struktur adalah Concrete Mixing Plant.
Metode kerja Mixing Plants Concrete yang dipadu dengan Batching plant yang diawali mengisi material ke bin, menimbang agregat, menimbang air, menimbang semen, serta menimbang aditif.
Selanjutnya dituangkan ke dalam mixer untuk dengan kecepatan tertentu sehingga mencapai homogenitas beton.
Penimbangan seluruh material dilaksanakan dengan keakuratan yang sangat tinggi serta diatur secara digital dan waktu pengaduk (mixing time) ditentukan sesuai kapasitas beton dan kualitas yang akan dicapai.
Semua proses dapat disetel secara manual, semi otomatis, dan otomatis. Setiap cycle dengan kapasitas sesuai tipe mixer output batching plant dan beberapa cycle merupakan beton siap pakai (fresh concrete) yang kemudian ditampung dalam ready mix concrete truck untuk siap dikirim ke pemakai.
Sistem yang bekerja dalam proses tersebut terdapat instalasi tenaga seperti, Tenaga listrik untuk menggerakkan seluruh motor listrik dan Instalasi pengendali.
Tenaga pneumatik (air kompresor) untuk menggerakkan buka tutup pintu-pintu agregat, Instalasi air kerja untuk pengisian mixer, Hydraulic system untuk pembuka untuk penutup pintu keluaran hasil produk (discharge gate).
Untuk sorotan miring terhadap fasilitas dukungan serta Mutu dan Kualitas pekerjaan mega proyek ini, diminta pihak berwenang untuk tidak tutup mata. (Ncoe/ Mul/Red)
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Mencuat lagi biaya modal kegiatan belanja yang bersumber dari DD 2023…
Siasatinfo.co.id Berita Merangin - Miris!! Belum tuntas soal dugaan Pungli Ratusan Juta bertopengkan uang komite sekolah…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Hebat! Pemkab Kerinci berhasil memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP) diterima…
Siasatinfo.co.id Berita Merangin - Modus Pungli berkedok uang komite sekolah terjadi pada SMKN 11 di Kabupaten…
Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh -Hendak edarkan narkotika jenis Sabu-sabu di Kota Sungai Penuh, Seorang pria…
Siasatinfo.co.id, Berita Tanjung Jabung Timur - Proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama Rantau Rasau yang menghabiskan…