Proyek Menara Pandang Objek Wisata Air Panas Langgar Master Plant Provinsi

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Senilai Rp 540 Juta dengan sumber anggaran APBD tahun 2023 dikawasan Wisata Air Panas, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci Jambi dinilai hanya hamburkan uang daerah.

Sebab, pekerjaan proyek tersebut selain hamburkan uang daerah, azas manfaat dengan desainer mengembang keatas dikuatirkan akan sia-sia karena dibangun diatas kawasan rawan gempa bumi.

Bahkan, nilai penawaran pada tender ini nyaris tidak ada, dari nilai HPS Rp.450 Juta menjadi harga penawaran terkoreksi hanya sebesar Rp. Rp.536,5 Juta atau ambil syarat tender sekitar Rp.3,5 juta saja.

Hasil kerjaan proyek ini menuai sorotan miring, lantaran ada kejanggalan pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan master plant tempat wisata dari Dinas Provinsi Jambi.

“Pembangunan fisik proyek di kawasan wisata Air Panas Semurup tidak sembarangan dibikin, ini ada ketentuan master plant nya yang tak bisa dilanggar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

“Dampak tidak mengikuti master plant dari hasil survei Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, bisa jadi pembangunan Menara Pandang ini dinilai mubazir,”Ucap Sumber Siasatinfo.co.id, Sabtu (2/12/2023).

Cukup aneh, tingkah laku rekanan kontraktor dengan tidak memasang papan informasi merupakan pelecehan terhadap pejabat berwenang seperti Selhanuddin selaku Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, PPK dan PPTK proyek ini.

Untuk diketahui, bahwa paket proyek tender ini dimenangkan rekanan kontraktor bernama Edo Warga Semurup dikerjakan dengan bendera perusahaan luar Kerinci yakni, CV. Dakara Jaya Santosha, beralamatkan Jln. Dhamar Karya Perum Adelweis Blok A1 – Kota Jambi.

Kegiatan pembangunan Menara Pandang bersumber dana APBD tahun 2023 dengan Pagu Anggaran Rp 540 Juta, harga penawaran dan terkoreksi sebesar Rp. 536.535.906,54, (Rp.536,5 Juta).

Menurut keterangan beberapa sumber dari rekanan kontraktor yang namanya tidak dipublikasikan Siasatinfo.co.id, Kamis (30/11/2023) menyebutkan, bahwa konstruksi proyek ini terkesan asal-asalan dan perlu di audit Tim BPKP dan BPK RI Cabang Jambi.

“Tender proyek ini sepertinya tanpa penawaran harga atau bantingan yang cuma 0,1 persen atau diuangkan hanya senilai Rp. 3.464.093,46,- dari HPS Rp.450 juta, pemenang tender ini nyaris tanpa bantingan.

“Sudah kasat mata bahwa paket proyek pembangunan menara pandang di depan kantor Dinas Pariwisata masih bisa kibuli pihak dinas, apalagi masyarakat umum.

Kita berharap agar pihak berwenang seperti BPKP dan BPK untuk betul-betul memeriksa secara ketat tentang mutu konstruksi serta kualitasnya, ditakutkan fisik proyek ini akan cepat rubuh,”ujarnya.

Hingga berita ini dipublish Siasatinfo.co.id, belum diperoleh keterangan dari kontraktor pelaksana. (Mul/Red)

Siasat Info.co.id

Recent Posts

Monadi Serahkan SK PPPK Paruh Waktu Formasi 2025, Tenaga Kesehatan 289, Guru 772 dan Teknis 1672

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Tepatnya hari ini Minggu, 21 Desember 2025 dimulai sejak pukul 10:30…

19 jam ago

Oknum Anggota DPRD Provinsi Jambi Jadi Tersangka Ditreskrimum Polda Sumbar

Siasatinfo.co.id, Berita Jambi - Bergulir hangat di publik lantaran status oknum anggota DPRD Aktif Provinsi…

2 hari ago

Operasi Senyap OTT KPK, Bupati dan 6 Orang Swasta Ditahan, Ratusan Juta Turut Diamankan 

Siasatinfo.co.id, Berita Nasional - Lagi-lagi, Operasi senyap oleh Tim Anti Rasuah KPK RI melakukan operasi…

3 hari ago

Bupati Kerinci dan Anggota DPR RI Cek Pengaspalan Mega Proyek Rp 28,3 M Dikerjakan PT Air Tenang

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Habiskan dana APBN sebesar Rp.28.333.891.155,05, (Rp 28 Miliar, 333 Juta) untuk…

3 hari ago

Mega Proyek Strategis Nasional Senilai Rp 28,3 M Batu Hampar – Siulak Deras Disorot Aspal Goreng

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Parah!! Sekelas pekerjaan mega Proyek Strategis Nasional untuk pengaspalan Jalan Link Batu…

4 hari ago

Pemkab Kerinci Bakal Serahkan SK 2.733 Orang PPPK Paruh Waktu Hari Minggu

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Sejumlah 2.733 orang peserta lulus PPPK Paruh Waktu Formasi Tahun 2025…

5 hari ago