Modus Kelabui Uang Negara, Proyek Jembatan Nasional di Kerinci Habiskan Dana Rp 5,1 M Lewati Kontrak

Siasatinfo.co.id Berita Kerinci – Habiskan dana senilai Rp 5,1 Milyar dengan sumber dana APBN 2019, dikerjakan oleh CV. Adhi Putra Karya, saat ini masih juga tahap pekerjaan yang tak kunjung selesai.

Parahnya, pihak kontraktor dengan akalan bulusnya kebut – kebutan menambah kekurangan volume dengan menggali bahu jalan sekitar 200 meter dikedua sisi jembatan dan coran semen tanpa tulang.

Terhitung dalam kontrak dikerjakan 240 hari kalender sejak Februari 2019. Hingga hari ini, Minggu ( 22/12/19) aktivitas pekerjaan masih berlangsung dilokasi dengan item pekerjaan penggalian bahu jalan tambahan serta pengecoran semen tanpa tulang.

Galian Bahu Jalan dan Cor Semen Kedok Pekerjaan Untuk Mencukupi Volume Kerja. Foto Siasatinfo.co.id

Pantauan siasatinfo.co.id dilokasi, Minggu (22/12/19) sekitar pukul 08:30 wib, aktivitas kerja pihak Kontraktor sepertinya kebut – kebutan guna menghabiskan volume kerja, yang sejak dini perencanaan sudah beridikasi penggelembungan anggaran dengan dugaan mencapai 50 persen.

“Ini pekerjaan CV Adhi Putra Karya perlu diusut secara tuntas oleh aparat penegak hukum. Disamping fisik pekerjaan asal – asalan, penambahan volume seperti pengecoran bahu jalan kiri kanan dikedua sisi jembatan tidak termasuk pada item pekerjaan,”kata Joni Satria dari Lsm LPI Tipikor.

Selain fisik jembatan yang kurang berkwalitas, dibawah kolong jembatan dua tiang jembatan lama serta patahan lantai beton masih berdiri kokoh tanpa dibersihkan.

Semrawut pekerjaan kontraktor tersebut terlihat jelas dari sisi kolong jembatan, hingga menimbulkan penyepitan arus aliran air akibat tidak dibersihkan terlebih dahulu.

“Sepertinya, pekerjaan dilakukan saat ini oleh pihak rekanan hanya sebagai modus saja guna mengelabui uang negara yang terlanjur digelembungkan,”ujar beberapa warga yang melintasi jembatan tersebut.

Diketahui, paket kegiatan Penggantian Jembatan Siulak I (Satu), Panjang Efektif 15 meter, nilai kontrak Rp 5.186.310.000 – ( Lima Milyar Seratus Delapan Puluh Enam Juta Tiga Ratus Sepuluh Ribu), itu berindikasi Korupsi, diduga keras sarat dengan Mark Up anggaran.

Dalam RAB tertuang untuk galian biasa sebanyak 7300 kubik mesti dibuang keluar dengan menghabiskan anggaran biaya Rp 759 juta dan mobilisasi sekitar 241 juta.

Anggaran galian dan mobilisasi diatas dengan habiskan dana Rp 1 Milyar termasuk salah satu item yang berindikasi penggelembungan ( Mark Up ).

Padahal fakta dilapangan galian biasa tersebut paling ada saat pekerjaan berlangsung sebanyak 2000 kubikasi. Pembuangan tanah diluar lokasi pun tidak seberapa, malah banyak langsung dibuang dalam sungai.(Jm/red).

Siasat Info.co.id

Recent Posts

Sarat Korupsi, Rp 1,7 M Proyek Anjungan Rumah Adat Kerinci di Jambi Perlu Ditinjau Ulang 

Siasatinfo.co.id, Berita Jambi - Mencuat dugaan kecurangan pelaksanaan kerja Proyek Tender Revitalisasi Anjungan Rumah Adat…

3 jam ago

Aksi Demo Massa Warga Diareal PLTA Kerinci Lanjut Pemblokiran Jalan Nasional, Lalulintas Lumpuh!

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Pasca unjuk rasa Desa Pulau Pandan dan Karang Pandan di Areal…

3 hari ago

Kompensasi Belum Kelar, Demo PLTA Kerinci Ricuh, Tembakan Gas Air Mata Warnai Aksi

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Ricuh, Aksi unjuk rasa ratusan massa warga Desa Pulau Pandan, Kecamatan…

4 hari ago

Selain 13 Dewan Kerinci, Konsultan dan Sekwan Pun Tuai Sorotan Kapan Ditersangkakan Kejaksaan 

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Buntut kasus dugaan korupsi berjamaah Proyek Pokir DPRD terhadap Penerangan Jalan…

4 hari ago

Korupsi Dana Desa Batang Merangin Kerinci, Pjs dan Kades Ditahan Kejaksaan 

Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Lagi-lagi  tersandung Korupsi Dana Desa 2 Orang Pejabat Desa Batang Merangin,…

5 hari ago

Kades Asusila, Pelecehan dan Gauli Isteri Orang Didemo di Kantor Bupati 

Siasatinfo.co.id, Berita Batanghari - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) dan…

6 hari ago