Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Heboh soal dugaan Pungli serta penyalahgunaan Dana BOS di SMAN 12 Kerinci di Kelurahan Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci, dilakoni Kepsek Yorinal Ar makin panas dan berbuntut panjang.
Tak tanggung-tanggung, Warga Masyarakat lingkungan Kelurahan Siulak Deras minta agar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, H Syamsurizal, SE ME, untuk segera mencopot Yorinal Ar sebagai Kepala Sekolah SMAN 12 Kerinci.
Pasalnya, selama Yorinal Ar memimpin SMAN 12 Kerinci tidak ada kemajuan signifikan dan bahkan trik Pungli yang semakin merajalela.
Terparah lagi, selain ratusan Siswa-siswi yang tertekan dengan segala bentuk uang pungutan, Wali Murid pun merasa tertekan dengan banyaknya modus operandi ilegal guna menggerogoti uang anak didik.
Menurut keterangan beberapa sumber kepada Siasatinfo.co.id, Senin (10/2/2024), pungutan uang perpisahan untuk Kelas 3 (XII) sebesar Rp. 500 Ribu per Siswa.
“Untuk uang perpisahan dipungut kepada Siswa Kelas 1 dan 2 sebesar Rp.50 Ribu oleh guru panitia perpisahan.
Dan untuk Kelas 3 atau XII yang bakal perpisahan dipungut uang Rp.500 ribu setiap Siswa dan Siswi, di SMAN 12 Kerinci selama dipimpin Kepsek Yorinal memang makin parah,”ungkapnya sumber.
Tidak hanya uang perpisahan yang dipungut pihak sekolah, jual beli Buku LKS, Pungutan Pembangunan Tempat Parkir, Uang Komite, semua item ini sarat dugaan Pungli yang harus ditindak dan diusut secara hukum.
“Pungutan uang di sekolah ini semakin merajalela, orang tua murid mana berani protes atas kebijakan pihak sekolah karena takut kalau anak – anak terancam.
“Selama sekolah ini di pimpin Kepsek Yorinal memang sangat meresahkan kami yang memiliki anak sekolah. Kami berharap dana BOS yang dikelola Kepsek dan kroninya di periksa dan lengserkan saja kepseknya,”ujar beberapa sumber.
Berdasarkan informasi penyaluran uang BOS anggaran tahun 2024, tercatat SMAN 12 Kerinci berjumlah 195 orang siswa. Tapi anehnya, penerima uang BOS berjumlah 205 orang, 10 orang siswa diduga fiktif dan sengaja digelembungkan.
Dari laporan realisasi penyaluran dana BOS 2024 lalu, dikelola Kepsek Yorinal diduga SPJ sarat rekayasa yang terindikasi Korupsi dan diduga lahan empuk korupsi Kepsek Yorinal.
Untuk diketahui, Dana BOS dikelola Yorinal Ar selaku Kepsek SMAN 12 Kerinci untuk tahun 2024 sebesar Rp. 164,5 Juta, Laporan SPJ nya terendus beberapa item kegiatan hanya akal-akalan bulus Kepsek untuk mencari keuntungan pribadi.
Seperti biaya untuk pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca sebesar Rp 52,2 Juta, uang BOS ini digunakan sangat tidak masuk akal.
“Biaya untuk dana kegiatan ini diduga sebagai lahan korupsi yang perlu diusut penegak hukum dan pihak Pengawas Disdik Provinsi Jambi.
Lalu biaya pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain senilai Rp. 9.545.000,- dicurigai sebagai laporan fiktif.”
“Aneh lagi, biaya untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain habiskan uang Rp 28,2 Juta. Kuat dugaan Kepsek dan bendahara bersekongkol membuat SPJ rekayasa yang perlu diaudit,”ucap beberapa sumber.
Selanjutnya, kucuran biaya untuk pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 34,1 Juta, SPJ dengan judul ini diduga hanya akal bulus Kepsek sebagai lahan cari untung.
Informasi terakhir, tercatat laporan realisasi dana BOS anggaran tahun 2024 yang sudah tersalurkan sebesar Rp.154.973.000, dari total BOS sebesar Rp. 164.565.000,- Sisanya sekitar Rp 10 juta tak jelas kegunaannya.(Ddi/Dna/Red)
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Lagi-lagi Sat Reskrim Polres Kerinci berhasil membekuk pelaku pencurian dengan pemberatan…
Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh - Pertarungan Pilwako sudah selesai. Saatnya saling bergandengan tangan untuk mewujudkan…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Setelah dinyatakan merugikan negara atas pelaksanaan pekerjaan proyek Penerangan Jalan Umum…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci-Sungai Penuh - Gubernur Jambi Al Haris meminta kepada Bupati Kerinci dan Walikota…
Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh - Gawat! Lampu tanda merah pada lampu lalu lintas di lingkungan…
Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh - Sampah dipusat Kota Sungai Penuh dalam tiga hari terakhir tidak…