Terkait Kutipan Uang Rp 250 Ribu, Disdik Merangin Diminta Copot Kepsek SDN 253 Bangko

Siasatinfo.co.id, Berita Merangin –Terkait adanya pengutipan uang Perpisahan sebesar Rp 250 ribu yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SDN 253, mendapat tanggapan dari berbagai tokoh masyarakat Kabupaten Merangin, khususnya Warga sekitar sekolah tersebut.

Salah satunya tokoh Masyarakat sekitar minta kepada Bupati Merangin H. Mashuri, S.Pd. M.M. melalui Dinas Pendidikan agar memberikan sanksi untuk mencopot Bahrina dari jabatannya Kepala Sekolah SD Negeri 253/VI BANGKO XII di Jl. Pendidikan Rt.11, KELURAHAN PEMATANG KANDIS, Kecamatan. Bangko, Kabupaten. Merangin Provinsi Jambi, lantaran diduga melakukan pungutan liar (pungli).

“Kita harapkan Bupati melalui Kepala Dinas Pendidikan untuk mencopot Kepala Sekolah diduga pelaku pungli uang perpisahan terhadap siswa yang akan tamat.

Pencopotan ini dilakukan agar membuat efek jera bagi Kepala Sekolah lainnya,” tegas salah satu warga lainnya.

Tokoh Masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah mengungkapkan, dugaan pungli tersebut dilakukan saat hendak perpisahan. Jika tidak dibayar lunas sebesar 250 maka siswa di ancam tidak lulus Sekolah Dasar, dan terancam tidak tamat.

Apapun dalihnya, baik itu dilakukan musyawarah komite, sekolah tidak dibenarkan melakukan pengutipan di sekolah milik Pemerintah tersebut.

“Karena di peraturan Mendikbud nomor 75 tahun 2016 ditegaskan, pihak sekolah tidak diperbolehkan melakukan pungutan kepada orang tua siswa maupun peserta didik, begitu juga komite sekolah tidak boleh mengambil atau melakukan pungutan,” ungkap Warga.

Diminta Bupati Merangin segera mencopot Bahrina Kepala SD Negeri 253 Bangko, jangan sampai ulah segelintir oknum nakal tercoreng agenda nasional yang bertujuan mencerdaskan anak bangsa tetapi dijadikan proyek untuk kepentingan pribadi.

“Sekali lagi kami harapkan, Bupati melalui Dinas Pendidikan untuk segera mencopot jabatan Kepala SDN 253 Merangin, serta aparat kepolisian untuk segera memproses hukum semua pihak yang terlibat dugaan pungli di SD milik Pemerintah tersebut,” pinta Warga.

Terpisah, salah satu guru SD Negeri 253 berinisial (S) pada Media ini menyebutkan,
Kepsek bukan hanya melakukan Pungli terhadap Murid saja, bahkan dengan melibatkan nama Pihak Disdikbud Merangin uang sertifikasi guru sebesar 150 hingga 200 ribu juga ikut dilakukannya.

Apalagi dana Bos juga diduga tidak jelas dan diduga tak pernah transparan terhadap Guru-guru.(Bayhakie)