Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci – Saat ini intensitas curah hujan di hulu Sungai Batang Merao dari Kecamatan Gunung Kerinci terus saja terjadi hingga sore ini, Senin (15/01/2024) pukul 16:40 WIB.
Akibat curah hujan yang tak hentinya mengguyur Kabupaten Kerinci bagian hulu Kayu Aro Siulak, arus air Sungai Batang Merao mengancam persawahan dan hunian warga diperkirakan sekitar 73 Kilometer dari Siulak menuju kawasan Danau Kerinci.
Berdasarkan dari pantauan Siasatinfo.co.id di daerah hulu Sungai Batang Merao Siulak sampai kawasan Muara Sungai daerah Danau Kerinci sejak hari Senin 1 Januari 2024 atau 14 hari silam, sepanjang pinggir batang air sudah ratusan rumah rusak dan ribuan pemukiman Warga Kerinci terendam.
Bahkan saat ini arus air di Sungai Batang Merao tak henti-hentinya menampung air hujan serta air sungai – sungai kecil dari daerah perbukitan kawasan Kayu Aro dan Kawasan Perladangan Siulak Gunung Kerinci.
Tidak hanya banjir, longsor sepanjang jalan Nasional Kerinci dari link Desa Lubuk Nagodang menuju LeterW Batas Sumbar banyak titik-titik jalan tertimbun tanah longsoran.
Terparah longsoran tanah perbukitan yang menimbun badan Jalan Nasional hingga saat ini berada di 3 titik link jalan Lubuk Nagodang – Siulak Deras yaitu, Kawasan CV Jaya, Camp Haji Yusuf, Alam Batu.
Ancaman debit air yang meningkat ini, kawasan Danau Kerinci pun menjadi imbas banjir yang saban hari meluap.
Saat ini debit air di Danau Kerinci terus mengalami peningkatan. Hingga sekarang ribuan hektar persawahan diterjang banjir, ribuan rumah dari Kecamatan Air Hangat, Depati Tujuh, Hamparan Rawang, Sungai Penuh, Kumun Debai, Danau Kerinci, Keliling Danau Kerinci, terdampak musibah banjir.
Mirisnya, Ratusan rumah warga yang terendam banjir berada di wilayah dekat Danau Kerinci setiap hari semakin meluas.
Menurut Warga Danau Kerinci yang berada di Sanggaran Agung kepada Siasatinfo.co.id, Minggu kemarin (14/1/2024), menyebutkan bahwa, lambatnya debit air Danau Kerinci turun sontak menuai sorotan warga sekitar keliling danau.
“Kami berharap agar pihak dari BWSS VI Sumatera Provinsi Jambi untuk segera mengambil sikap terhadap normalisasi Muara Sungai atau pintu keluar Air Danau Kerinci.
“Sebab pintu air di muara danau yaitu, di Sanggaran Agung kecamatan Danau Kerinci dan Tanjung Batu kecamatan Keliling Danau, saat ini sudah sangat dangkal.
Akibat kedangkalan dua pintu air danau ini, tentu debit air masuk ke danau sangat tidak berimbang dengan debit air keluar,”ujar Juliadi bersama warga lain.
Ditambahkan Ronal, tanpa normalisasi Sungai di Muara Danau Kerinci, debit air dari aliran Sungai Batang Merao dan ribuan sungai – sungai kecil dipastikan air danau akan meluap lebih parah.
“Jika pihak dari Balai Wilayah Sungai Sumatera 6 Provinsi Jambi tidak mengambil sikap tegas dan bertindak tegas untuk melaksanakan normalisasi sungai Pulau Pandan, Pengasi, Tarutung sampai Pulau Sangkar.
“BWSS VI Jambi harus berani bersikap mengecek dan meninjau ulang pintu air keluar danau kerinci yang saat ini terjadi kedangkalan akibat tumpukan sampah dan lainnya,”ujarnya memberi solusi agar kawasan pemukiman di sekitar danau Kerinci tidak tenggelam.
Selain itu, Gubernur Jambi diminta untuk turun lokasi meninjau pintu air danau yang berada di dua titik tersebut. Gubernur harus mengerahkan petugas Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera VI ( BWSS 6) karena ini ranah mereka.
Jika hal ini tidak ditindak lanjuti atau pun dibiarkan saja tanpa ada sikap petinggi Pemkab Kerinci dan Kota Sungai Penuh, tentu air danau akan meluap dan bisa saja menenggelamkan ratusan desa hingga kawasan Kumun Debai.
Kejadian banjir dan meluapnya Danau Kerinci ini jangan sampai menyerupai pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Koto Panjang, yang menenggelamkan 10 Desa Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
Karena bendungan PLTA Koto Panjang Kampar, air meluap hingga menenggelamkan sekitar 10 Desa, bahkan meluas ke dua Desa di Provinsi Sumatera Barat yang masih punya cerita yang memilukan sampai sekarang.
Bahkan kini, Warga Kerinci mulai mencurigai penyebab meluapnya Debit Air Danau Kerinci hingga menggenangi rumah warga dikarenakan pembangunan bendungan Mega Proyek PLTA Kerinci.
Saat ini, bendungan tersebut sedang dikerjakan PT. Kerinci Merangin Hidro (KMH) anak dari PT. BUKAKA Group di Bedeng 5 Muara Empat Kecamatan Batang Merangin.
Dikatakan warga lagi, selain menormalisasi 2 pintu keluar air Danau Kerinci, Pemkab Kerinci dan Pemrov Jambi serta BWSS VI untuk meninjau ulang izin dan AMDAL pembangunan bendungan PLTA di Muara Emat yang dikuatirkan penyebab lambatnya Debit Air Danau Kerinci Surut.
“Kita curigai, dengan bendungan PLTA bisa jadi termasuk menghambat lancarnya arus Air Danau Kerinci surut.
Dan akibatnya, luapan Air Danau berdampak merendam rumah warga di pinggiran Danau, ini tidak main-main dan harus segera mungkin petinggi Kerinci, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi untuk mengevaluasinya,”ungkapnya prihatin kondisi banjir yang luar biasa ini. (Ncoe/Sef/Mul)
Siasatinfo.co.id, Berita Tanjab Timur - Menghadapi pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2024, Thaib…
Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh - H-5 menjelang Pilwako Sungai Penuh dukungan masyarakat Kota Sungai Penuh…
Siasatinfo.co.id Berita Sungai Penuh - Calon walikota Sungai Penuh Fikar Azami mengatakan akan kembali melanjutkan…
Siasatinfo.co.id, Jambi - Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi Dr. H. Sudirman, SH., MH dengan didampingi…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Kabar perkelahian antar remaja berlokasi di Desa Tarutung dan Temiai Kecamatan…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Fatal.!! Setelah viral video berdurasi 17 detik saat Taufik disebut sebagai Ajudan…