Siasatinfo.co.id Berita Tebo – Kesedihan mendalam yang dirasakan kedua orang tua korban hingga kini belum terhapus dikarenakan tewasnya anak mereka dengan dalih meninggal karena sengatan listrik. Namun kematian anak mereka ada kejanggalan seperti tertera dari hasil visum et revertum.
Pasalnya sudah 5 bulan berlalu, namun misteri kematian Airul Harahap (13 tahun) ditemukan meninggal dunia di lantai tiga atau rooftop asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Mujawwidin belum juga terungkap.
Kini semua kalangan mulai menyoroti lokasi tempat kejadian perkara (TKP), karena TKP awal sudah dijadikan asrama putri tidak dihuni santri putra lagi setelah tewasnya santri Alm Airul Harahap (13). Sontak saja berbagai kalangan mendesak APH Kabupaten Tebo agar kasus kematian anak itu diusut tuntas tanpa tebang pilih.
Diketahui Ponpes ini tepatnya berlokasi di Unit 6 Desa Tirta Kencana, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo itu menuai kritikan pedas dari Masyarakat.
Berdasarkan surat keterangan kematian dari Klinik Rimbo Medical Centre disebut korban meninggal akibat tersengat listrik.
Janggalnya, laporan dari temuan pihak keluarga mengatakan korban meninggal akibat mengalami keretakan tulang pada di berbagai sisi tulang.
Kasus ini menjadi trending setelah pengacara kondang Hotman PH meminta Kapolri dan Kadiv Propam untuk menurunkan tim ke Polres Tebo guna penyelidikan lebih lanjut. Sebab, menurut Hotman PH terjadi kejanggalan dari kasus kematian santri di dalam Asrama Ponpes di Tebo tersebut.
Terpisah demi mendapatkan informasi yang akurat Beberapa awak media mencoba melakukan penelusuran ke Lokasi pada Senin (18/3/24) yang di sebut sebagai tempat meninggalnya korban ketika itu.
Namun sesampainya di Kantor Ponpes Raudhatul Mujawwidin Media di sambut salah seorang perempuan yang mengatakan kalau semua Pimpinan Ponpes disini sedang melakukan ibadah Umroh.
Dirinya tertutup dan enggan memberikan sedikit keterangan, “kalau soal itu saya tidak tau apa- apa pak,” sembari menjauh dari awak media seolah-olah menghindari dari pertanyaan Media.
Saat kembali di konfirmasi, kalau untuk mengantarkan ke Asrama nanti ada orang yang membimbing bapak kata perempuan tersebut sambil pergi.
Kemudian awak media kembali didatangi oleh seorang pria yang mengakui dirinya adalah satpam.
“Maaf pak kalau untuk mengantarkan bapak ke Lokasi kejadian di lantai tiga saya tidak berani. Saya tidak ada izin dari pihak pondok, lagian juga Asrama tempat kejadian korban meninggal saat ini pun kini telah di isi dengan Santri Putri jadi sulit untuk ke atas,” ucap satpam yang seolah-olah ada yang di tutupi.
Media kembali bertanya saat ini pihak pondok ini di tuding sebagai pelaku apa sebagai saksi, jika jadi saksi tentu pihak pondok mengambil langkah tengah bukan langkah pembelaan yang seolah-olah pihak pondok menutupi sesuatu dari kejadian tersebut.
“Maaf Pak saya tidak bisa jawab sebut Satpam.
Atas kejadian tersebut apa yang satpam tau, “maaf Pak saya tidak tau apa-apa” Tetap saja bungkam mengetahui tidak mendapat keterangan apa – apa.
Lalu para awak media ini langsung pamit dan hanya perlu minta izin foto dan Video saja di sekitar Pondok. (By)
Siasatinfo.co.id, Berita Tanjab Timur - Menghadapi pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Tanjung Jabung Timur 2024, Thaib…
Siasatinfo.co.id, Berita Sungai Penuh - H-5 menjelang Pilwako Sungai Penuh dukungan masyarakat Kota Sungai Penuh…
Siasatinfo.co.id Berita Sungai Penuh - Calon walikota Sungai Penuh Fikar Azami mengatakan akan kembali melanjutkan…
Siasatinfo.co.id, Jambi - Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Jambi Dr. H. Sudirman, SH., MH dengan didampingi…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Kabar perkelahian antar remaja berlokasi di Desa Tarutung dan Temiai Kecamatan…
Siasatinfo.co.id, Berita Kerinci - Fatal.!! Setelah viral video berdurasi 17 detik saat Taufik disebut sebagai Ajudan…